Analis: BlackBerry Bisa Gusur Android

BlackBerry vs AndroidJAKARTA –  Membandingkan Android dan BlackBerry bagaikan langit dan bumi. Dengan tidak bermaksud mengecilkan kemampuan teknologi BlackBerry, tapi kenyataannya posisi kedua platform ini sangat jomplang di pasar. Namun di mata para analis, posisi Google sebenarnya sedang dalam masalah. Kenapa?

Selama lima tahun terakhir Android seperti berjalan sendirian tanpa ada pesaing yang mampu menggoyahkan hegemoninya. Keadaan sebaliknya justru dialami BlackBerry. Sempat merasakan dipuncak kepopuleran, namun kondisi perusahaan asal Kanada itu terus terpuruk selama beberapa tahun terakhir.

Kondisi kurang mengenakan karena semakin terpuruk di pasar global, membuat BlackBerry sering di ‘bully’ oleh para analis. Melorotnya nilai saham, penjualan handset yang semakin sedikit, hingga turunnya jumlah pelanggan BIS, membuat BlackBerry semakin menjadi bulan-bulanan kritik para analis.

Namun sejak kehadiran John Chen yang ditunjuk sebagai nakhoda baru perusahaan. Pelan tapi pasti kondisi BlackBerry mulai membaik. Imbasnya, kritikan kepada mereka pun mulai berkurang.

Kini kondisi angin sepertinya mulai berbalik arah. Android yang dulunya nyaris tanpa kritik, kini mulai merasakan pedasnya kritikan para analis. Salah satu analis teknologi dari Global Equities Research, Trip Chowdhry, belum lama ini melontarkan kritikannya dengan mengatakan dia mulai khawatir terhadap Android.

“Meskipun mereka masih menguasai pasar, tetapi saat ini Android sebenarnya sedang ada dalam masalah,” ujar Chowdhry, seperti dikutip telsetNews dari Benzinga, Minggu (8/3/2015).

Pernyataan Chowdhry itu diungkapkan  saat dia menghadiri acara peluncuran handset baru BlackBerry Leap dan BlackBerry Slider di perhelatan pameran teknologi Mobile World Congress 2015 di Barcelona pekan ini.

“Android adalah seperti pusar (di perut), setiap orang memiliki satu, apakah Anda kaya, miskin, atau apa pun itu,” ujar Chowdhry bercanda. “Segmen tertentu dari masyarakat, memiliki harapan untuk dibedakan. Android tidak lagi bisa memberikan harapan itu lagi,” tuturnya.

Menurutnya, saat ini konsumen sudah mulai “kelelahan” dengan serbuan berbagai perangkat Android. Chowdhry percaya bahwa BlackBerry bisa mengambil keuntungan dengan memanfaatkan “kejenuhan konsumen” terhadap Android.

“Presiden Obama menggunakan BlackBerry,” kata Chowdhry. “Kenapa? Ketika Anda berpikir tentang tingkat keamanan tinggi yang dibutuhkan seorang presiden, maka Anda tidak bisa hanya memberikan smartphone dengan fitur keamanan yang minim,” tandasnya.

Chowdhry kembali menegaskan bahwa untuk menjalankan bisnis dengan baik, Anda membutuhkan kondisi yang ‘sangat aman’. Chowdhry melihat BlackBerry masih memiliki ceruk pasar yang besar, tetapi membutuhkan strategi yang tepat untuk bisa mendapatkannya kembali.

Chowdhry mengatakan bahwa keamanan di sistem operasi Android tidak akan mampu mencapai level yang telah dicapai BlackBerry, yaitu menjadi perangkat komunikasi utama bagi banyak pemerintahan di hampir seluruh dunia.

“Untuk mencapai tingkat keamanan, siapa yang akan Anda percaya, BlackBerry atau Google?” tanya Chowdhry. Google telah terang-terangan menggunakan data pribadi Anda. Alasan mengapa Google gagal hari ini bukan karena teknologi, itu karena perilaku mereka,” ketusnya.

“Ketika bicara soal keamanan, Android bukanlah pemain utama. Mereka tidak akan mendapatkan satupun pelanggan karena mereka tidak memiliki privasi keamanan yang bisa dipercaya. BlackBerry sudah berada di jalan yang benar, karena mereka tidak akan menjadi pemain pusar,” pungkas Chowdhry.

Menurutnya, BlackBerry memiliki pengalaman dan keahlian dalam hal keamanan di layanan wireless mobile yang tidak bisa dilakukan pihak lain. “Bahkan Apple pun belum mampu membuat iPhone aman,” ujar Chowdhry menyimpulkan. [HBS]

 

SourceBenzinga

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI