Telset.id, Jakarta – Amazon tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas kematian seorang siswa SMA bernama Logan Stiner yang menelan bubuk kafein. Berdasarkan undang-undang pertanggungjawaban produk Ohio, raksasa ritel itu terbebas dari tuntutan.
Mahkamah agung negara bagian menyebut, persoalan di depan pengadilan adalah apakah hukum negara dapat diterapkan dalam fakta kematian Logan Stiner, remaja berusia 18 tahun yang tewas beberapa hari setelah lulus sekolah.
Sekadar informasi, Stiner ditemukan tidak sadar di rumah di barat daya Cleveland pada Mei 2014 silam. Petugas medis mengemukakan bahwa kematian siswa SMA disebabkan aritmia jantung dan kejang akibat toksisitas kafein akut.
{Baca juga: Mengungkap Kepribadian Psikopat Para CEO Silicon Valley}
Logan Stiner memiliki lebih dari 70 mikrogram kafein per mililiter dalam sistem darah atau 23 kali lipat dari jumlah yang ditemukan dalam sistem peminum kopi atau soda pada umumnya. Bubuk kafein itu dibeli oleh seorang teman Stiner di Amazon.
Seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Sabtu (3/10/2020), keputusan pengadilan menegaskan bahwa Amazon tidak dapat dimintai pertanggungjawaban dalam kasus kematian siswa SMA bernama Logan Stiner. Sebab, penjual bubuk kafein merupakan pihak ketiga.
{Baca juga: Jeff Bezos Terkaya, Ini Daftar 10 Orang Paling Tajir di AS}
“Karena tidak memiliki hubungan dengan produsen pihak ketiga, Amazon tidak punya kontrol atas keamanan produk. Amazon tidak terlibat dalam pembuatannya,” kata Hakim Judi French, yang menulis keputusan dengan suara bulat.
Hakim Michael Donnelly berpihak kepada putusan itu. Namun, ia mengatakan, pengadilan dibatasi oleh undang-undang kewajiban produk Ohio yang sudah ketinggalan zaman. “Undang-undang ini mungkin ditulis pada zaman batu,” katanya. (SN/MF)