Telset.id, Jakarta – Uber dilaporkan memberhentikan 400 karyawan dari tim staf pemasaran. Keputusan tersebut bertujuan untuk memotong biaya operasional perusahaan.
Kabar itu datang di tengah periode tak menentu yang dialami oleh Uber. Asal tahu saja, perusahaan transportasi online ini masih berusaha untuk mendapatkan pijakan sebagai perusahaan publik.
{Baca juga: Tak Mau Terjebak Macet? Coba Pakai Uber Copter}
“Tim kami terlalu besar. Pekerjaan menjadi tumpang tindih sehingga membuat pengambilan keputusan tidak jelas,” tulis CEO Uber, Dara Khosrowshahi, via email.
“Sebagai sebuah perusahaan, kami dapat melakukan lebih banyak untuk menjaga standar tinggi. Kami berharap lebih banyak untuk meraih keunggulan,” imbuhnya.
Menurut CNET, PHK terhadap 400 karyawan diumumkan secara internal pada Senin (29/7/2019) waktu setempat dan akan diumumkan ke beberapa kantor Uber.
Jumlah 400 karyawan yang kena pemecatan mewakili sekitar sepertiga dari departemen pemasaran Uber. Selama ini, mereka bertanggung jawab atas promosi, iklan, dll.
Secara keseluruhan, perusahaan ini sekarang memiliki sekitar 25.000 karyawan di seluruh dunia. Namun, mereka telah mengalami awal yang sulit untuk menjadi perusahaan publik.
{Baca juga: Jepang Caplok Mayoritas Saham Uber dan Lyft}
Ketika menerbitkan penawaran umum perdana pada Mei 2019, saham perusahaan turun hampir delapan persen. Sejak itu, saham Uber melayang di sekitar harga IPO USD 45. [SN/HBS]
Sumber: CNET