JAKARTA – Akun Twitter majalah Newsweek dilaporkan sempat diretas oleh pihak yang mengklaim sebagai kelompok pro Negara Islam ISIS dengan hashtag CyberCaliphate. Akun Twitter Newsweek yang diretas tersebut mengirimkan pesan ancaman kepada keluarga presiden AS Barrack Obama.
Seperti dikutip dari The Verge, Rabu (11/2/2015), dengan hashtag CyberCaliphate, kelompok yang mengaku pro ISIS itu mengirimkan pesan akan membuat “hari Valentine berdarah” bagi keluarga Obama.
“Hari Valentine Berdarah #MichelleObama! Kami sedang melihatmu, anakmu, dan suamimu!,” kicau kelompok pro ISIS di akun Twitter Newsweek.
Pesan ini sempat di-tweet beberapa kali oleh akun Newsweek yang diretas. Kemungkinan pihak peretas telah menyebarkan pesannya dalam berbagai bahasa. Tapi saat ini tweet kasar tersebut sudah dihapus.
Peretasan terhadap akun Twitter Newsweek ini bukanlah yang pertama dilakukan oleh pihak yang mengaku kelompok pro ISIS itu. Karena sebulan yang lalu kelompok ini juga melakukan hal yang sama, dengan mengirimkan pesan kepada pusat komando AS.
“Sementara AS dan sekutunya membunuh saudara-saudara kita di Suriah, Irak, dan Afghanistan, kita masuk ke jaringan dan perangkat pribadi dan tahu segala sesuatu tentang Anda,” tulis pesan yang diposting ke akun Newsweek pada bulan lalu.
Tentu saja masalah ini menjadi tantangan bagi keamanan server Twitter, karena akun penggunanya telah beberapa kali berhasil diretas oleh kelompok simpatisan ISIS yang menyuarakan dukungan mereka kepada khalayak luas melalui media sosial.
Newsweek sendiri saat ini memiliki 2,5 juta follower. Media ini tidak memperpanjang perdebatan mengenai masalah tersebut, agar membuat ISIS tidak berkepanjangan melakukan peretasan.[AI/HBS]