Telset.id, Jakarta – Nintendo telah mengonfirmasi bahwa lebih dari 160 ribu akun pengguna Nintendo diretas. Penjahat dunia maya mengakses akun dari lokasi terpencil di seluruh dunia. Dalam beberapa kasus, ia menggunakannya untuk membeli barang digital.
Tak tanggung-tanggung, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Minggu (26/4/2020), barang-barang digital yang dibeli oleh sang peretas bernilai ratusan poundsterling dari toko online Nintendo. Para pengguna telah melaporkan aktivitas mencurigakan itu.
{Baca juga: Perang Dagang Bakal Kerek Harga Konsol PlayStation}
Nintendo mengonfirmasi kabar mengenai peretasan yang dialami oleh para pengguna. Raksasa game Jepang itu menyatakan bahwa praktik ilegal di toko online dimulai pada awal April 2020. Aktivitas semakin memuncak ketika memasuki akhir pekan.
Menurut Nintendo, banyak pengguna telah melaporkan di media sosial. Mereka mengaku akan menerima peringatan email. Isinya berupa peringatan tentang alamat IP yang tidak dikenal yang secara leluasa mengakses profil akun Nintendo para pengguna.
Nintendo mengakui bahwa 160 ribu akun pengguna Nintendo diretas ini menggunakan ID jaringan Nintendo untuk masuk mungkin telah diretas. Namun, peretasan bukan akibat pembobolan server. Nintendo menolak untuk mengungkap bagaimana penjahat siber beroperasi.
“Sambil melakukan penyelidikan, kami ingin meyakinkan para pengguna bahwa saat ini tidak ada bukti yang mengarah kepada pelanggaran database, server, atau layanan Nintendo. Selama penyelidikan, kami tidak akan mengungkap hal lain,” ujarnya.
{Baca juga: Game Nintendo Switch Populer Ini Diblokir Pemerintah China}
Para pengguna sekarang semakin khawatir. Sebab, mereka telah diperingatkan bahwa informasi yang ditautkan ke akun, seperti tanggal lahir dan alamat email, sudah ada di tangan peretas. Tampaknya, kartu kredit dan detail pembayaran lain tetap aman. [SN/HBS]