Jakarta – Lenovo diisukan telah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi BlackBerry. Banyak pihak yang mempertanyakan alasan keputusan Lenovo ingin membeli BlackBerry.
Sebelumnya Wall Street Journal yang mengutip sumber yang mengetahui proses akuisisi tersebut melaporkan, bahwa Lenovo telah menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi BlackBerry.
Dengan adanya kesepakatan itu, Lenovo bisa meneliti kondisi keuangan BlackBerry, sebelum nantinya memutuskan untuk mengakuisisi perusahaan yang berbasis di Kanada itu.
Jika kabar ini benar, maka kesepakatan akuisisi itu dinilai sebagai sebuah langkah berani yang diambil oleh vendor asal China tersebut. Sejumlah analis menilai Lenovo tidak seharusnya membeli BlackBerry.
Alasannya, pamor BlackBerry kini telah benar-benar terpuruk, dan mereka telah kehilangan pasar dihampir semua negara-negara maju di Eropa dan Amerika. Sementara Lenovo diketahui justru baru ingin mengembangkan pasarnya di wilayah tersebut.
“BlackBerry sudah kehilangan banyak pengaruh di pasar konsumer dan saya tidak yakin kesepakatan akuisisi akan membantu Lenovo memperluas pasar smartphone di luar China (Eropa dan Amerika),” kata Bryan Ma analis dari IDC, yang telsetNews kutip dari Cnet, Sabtu (19/10).
Namun sebagian analis justru mendukung langkah Lenovo tersebut. Karena nama besar BlackBerry diyakini akan dapat membantu Lenovo yang ingin melakukan ekspansi bisnis perangkat mobile-nya ke pasar Amerika dan Eropa.
“Dengan mengakuisisi BlackBerry yang memiliki sekitar 550 partner operator secara global, akan bisa membantu mereka (Lenovo) melompat lebih jauh,” kata Stephen Yang, analis dari Sun Hung Kai Financial Limited.
Rumor tentang ketertarikan Lenovo untuk mengakuisisi BlackBerry ini telah beredar sejak bulan Maret lalu. Saat itu, CEO Lenovo Yang Yuanqing mengatakan bahwa Lenovo bisa saja membeli BlackBerry, karena menurutnya akuisisi tersebut sangat masuk akal.
Seperti diketahui, pertumbuhan bisnis Lenovo di bisnis komputer dan perangkat mobile sangat pesat, dimana pada tahun 2012 lalu Lenovo barhasil meraup pendapatan sebesar USD34 miliar, dan mengantongi keuntungan USD653 juta.
Raihan tersebut merupakan rekor keuntungan tertinggi sepanjang masa yang berhasil dicatat Lenovo. Hebatnya, pencapaian itu diraih Lenovo pada saat pasar PC tengah lesu karena serbuan tablet PC.
Menurut laporan terbaru yang dikeluarkan biro riset IDC, pada kuartal kedua 2013 lalu, bisnis smartphone Lenovo tumbuh 132%, sehingga berhasil masuk dalam jajaran lima besar produsen smartphone dunia. Dan untuk pasar PC, Lenovo masih menjadi penguasa pasar.[HBS]
Komentar ditutup.