Telset.id, Jakarta – Para aktivis mengancam akan memperluas aksi boikot iklan terhadap Facebook setelah pertemuan soal pidato kebencian antara Mark Zuckerberg dan kelompok-kelompok hak-hak sipil tak menemui titik temu.
Zuckerberg bersama Sheryl Sandberg menggelar pertemuan via Zoom pada Selasa (07/07/2020) waktu setempat dengan para aktivis. Mereka bernegosiasi mengenai upaya Facebook untuk menekan ujaran kebencian dan hoaks.
Aksi boikot iklan Facebook telah menarik lebih dari 400 pengiklan, termasuk Starbucks, Coca-Cola, Microsoft, dan beberapa perusahaan kenamaan lainnya.
{Baca juga: Tegas! Facebook Hapus Iklan Pilpres Donald Trump}
“Alih-alih berkomitmen untuk menghilangkan kebencian dan disinformasi, para pemimpin Facebook justru menyampaikan poin pembicaraan yang sama untuk mencoba menenangkan kami,” kata CEO Free Press, Jessica J Gonzalez.
Gonzalez mengatakan, Zuckerberg berdiam diri dan mengabaikan tuntutan para pejuang hak-hak sipil dan audit independen reguler. Ia dan kolega pun akan terus memperluas boikot sampai Facebook menanggapi tuntutan.
“Zuckerberg dan Sandberg, ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menjadikan Facebook tempat yang lebih baik bagi semua orang di seluruh dunia,” imbuhnya, dikutip Telset.id dari New York Post, Rabu (8/7/2020).
{Baca juga: Bank-bank Besar Boikot Facebook karena Pidato Kebencian}
Seorang juru bicara Facebook menyebut bahwa pertemuan itu merupakan sebuah kesempatan untuk mendengarkan masukan dari para aktivis. Ia menegaskan kembali komitmen Facebook untuk memerangi kebencian di platform.
Sebelumnya dilaporkan, bank besar Kanada ikut boikot Facebook, menyusul keputusan sejumlah korporasi serta para pegiat hak asasi manusia di Amerika Serikat. Mereka meminta Facebook memblokir pidato kebencian.
Lebih dari 400 merek telah menarik iklan di Facebook sebagai tanggapan atas kampanye Stop Hate for Profit, berawal dari kematian George Floyd, pria kulit hitam yang meninggal akibat ditekan menggunakan kaki polisi, 25 Mei 2020.
{Baca juga: Bank-bank Besar Boikot Facebook karena Pidato Kebencian}
Royal Bank of Canada, Toronto-Dominion Bank, Bank of Nova Scotia, Bank of Montreal, National Bank of Canada, dan Canadian Imperial Bank of Commerce secara kompak menyatakan untuk boikot sementara Facebook per Juli 2020.
Desjardins Group, federasi serikat kredit terbesar Kanada, juga mengatakan di situs resmi akan setop sementara iklan di Facebook dan Instagram pada bulan ini, kecuali ada situasi luar biasa untuk berkomunikasi dengan anggota atau klien. (SN/MF)