Telset.id – Persaingan sengit antara Synchron dan Neuralink dalam pengembangan teknologi brain-computer interface (BCI) semakin memanas. Kedua perusahaan ini mengusung pendekatan berbeda untuk menciptakan antarmuka yang menghubungkan otak manusia dengan perangkat digital.
Synchron, startup asal New York, menarik perhatian dengan metode implan yang relatif tidak invasif. Berbeda dengan Neuralink milik Elon Musk yang memerlukan pembedahan otak, perangkat Synchron dimasukkan melalui pembuluh darah. “Ini seperti stent jantung yang dipasang melalui vena jugularis di leher, kemudian diarahkan ke korteks motorik,” jelas Emily Mullin, jurnalis WIRED yang melaporkan perkembangan BCI.
Teknologi ini telah diuji pada 10 pasien dalam uji klinis sejak 2023, termasuk Mark Jackson (65 tahun) yang hidup dengan ALS. Jackson kini bisa bermain game, mengetik email, bahkan menggunakan Apple Vision Pro hanya dengan sinyal otak. “Synchron fokus pada pasien dengan disabilitas berat, bukan visi transhumanisme seperti Neuralink,” tambah Mullin.
Baca Juga:
Perbedaan Teknologi dan Pendanaan
Neuralink menggunakan array elektroda yang ditanam langsung ke jaringan otak melalui operasi kraniotomi. Sementara Synchron memanfaatkan 16 elektroda pada stent yang membaca sinyal dari dalam pembuluh darah. Perbedaan ini berdampak pada risiko: Neuralink berpotensi menyebabkan jaringan parut otak, sedangkan Synchron berisiko pembekuan darah.
Dari sisi pendanaan, Neuralink unggul dengan $1,3 miliar dibanding Synchron yang hanya $145 juta. “Faktor Elon Musk jelas berpengaruh, tapi Synchron punya keunggulan dalam kecepatan persetujuan FDA,” ungkap Mullin. Synchron sudah mendapat izin uji klinis FDA pada 2021, sementara Neuralink baru menyusul tahun ini.
Integrasi dengan Teknologi Konsumer
Synchron aktif berkolaborasi dengan perusahaan teknologi besar. Perangkat mereka sudah terintegrasi dengan Amazon Alexa, OpenAI chatbot, dan Apple Vision Pro. “Pasien ALS seperti Mark bisa menjelajahi dunia virtual yang tak mungkin mereka kunjungi,” kata Mullin.
Neuralink juga mengembangkan fitur serupa, tapi lebih fokus pada kontrol perangkat fisik seperti lengan robot. Kedua perusahaan akan memulai uji klinis besar pada 2026, dengan Synchron menargetkan 30-50 pasien dan Neuralink 1.000 pasien seperti target Elon Musk.
Ahli memperkirakan BCI komersial baru tersedia dalam 5-10 tahun mendatang. Tantangan utama adalah biaya tinggi dan standar pengukuran efektivitas yang belum baku. “FDA masih menyusun parameter untuk menilai bagaimana BCI meningkatkan kualitas hidup pasien,” pungkas Mullin.