Telset.id – Jika Anda pengguna kacamata pintar Ray-Ban Meta, bersiaplah untuk kabar yang mungkin tidak menyenangkan. Meta baru saja memperbarui kebijakan privasi perangkat ini, membuka pintu lebih lebar untuk pengumpulan data pengguna demi melatih model AI mereka.
Menurut laporan The Verge yang dikonfirmasi Telset.id, pembaruan kebijakan yang dikirim via email pada 29 April 2025 ini menghilangkan beberapa opsi perlindungan privasi yang sebelumnya tersedia. Kini, asisten AI Meta akan selalu aktif kecuali pengguna mematikan fitur “Hey Meta” – frasa aktivasi untuk berinteraksi dengan asisten virtual.
Mata yang Selalu Terbuka
Fitur wake phrase seperti “Hey Meta” memang umum di perangkat berbasis AI. Namun, konsekuensinya adalah perangkat secara teknis selalu dalam keadaan siaga. “Ini menghilangkan hambatan fungsionalitas, tapi juga membuka realitas tidak nyaman bahwa perangkat mungkin mengumpulkan informasi bahkan ketika Anda tidak menyadarinya,” tulis AJ Dellinger dalam laporannya.
Yang lebih mengkhawatirkan, Meta kini menghapus opsi bagi pengguna untuk mencegah penyimpanan rekaman suara di server mereka. Pengguna harus menghapus rekaman secara manual jika ingin melindungi privasi sebelum rekaman tersebut kadaluarsa secara otomatis.
Baca Juga:
Data untuk Mesin AI
Motivasi di balik perubahan kebijakan ini jelas: lebih banyak data untuk melatih AI. Meta baru saja meluncurkan fitur terjemahan langsung pada Ray-Ban Meta yang mampu menerjemahkan secara real-time antara beberapa bahasa termasuk Prancis, Italia, Spanyol, dan Inggris.
Perusahaan juga baru meluncurkan aplikasi mandiri Meta AI, menandakan fokus besar mereka pada pengembangan teknologi ini. “Ini adalah arah tak terelakkan bagi perangkat dengan mikrofon dan kamera,” tulis Dellinger. “Pada titik tertentu, perusahaan pembuat akan memutuskan bahwa apa yang bisa mereka tangkap lebih berharga daripada privasi pengguna.”
Meta dalam pernyataannya kepada Gizmodo menegaskan bahwa foto dan video yang disimpan di galeri pribadi tidak akan digunakan untuk pelatihan AI. Namun, “Jika Anda membagikan foto tersebut ke produk lain – misalnya Meta AI, layanan cloud, atau produk pihak ketiga – maka kebijakan produk tersebut yang akan berlaku.”
Menurut laporan sebelumnya, Meta memang sedang gencar berinvestasi di bidang AI, termasuk melakukan restrukturisasi internal dengan memangkas 5% karyawan berkinerja rendah untuk fokus pada pengembangan teknologi ini.
Masa Depan yang Mengintai
Perubahan kebijakan privasi ini memunculkan pertanyaan penting tentang batasan antara kemajuan teknologi dan hak privasi pengguna. Dengan semakin canggihnya perangkat wearable seperti Ray-Ban Meta, pengguna harus lebih kritis dalam mempertimbangkan trade-off antara kenyamanan dan keamanan data pribadi.
Sementara kompetitor seperti Apple memilih menghentikan proyek kacamata AR mereka, Meta justru semakin memperdalam integrasi AI dalam produk wearable-nya. Pertanyaannya sekarang: sejauh mana pengguna bersedia mengorbankan privasi untuk kemudahan yang ditawarkan teknologi ini?