Dr. Oz Promosikan AI di CMS: Solusi atau Kontroversi?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Dalam rapat pertamanya dengan seluruh staf Centers for Medicare and Medicaid Services (CMS), Dr. Mehmet Oz membuat pernyataan mengejutkan: AI avatar bisa menggantikan dokter manusia dengan biaya lebih murah. Bocoran dari dalam rapat mengungkap, administrator baru CMS ini bahkan menyebut konsultasi AI hanya $2 per jam—bandingkan dengan $100 per jam untuk dokter konvensional. Tapi benarkah pasien siap menerima diagnosa dari mesin?

Pernyataan Oz ini bukan tanpa dasar. CMS memang telah mengembangkan “AI Playbook” sejak 2022, meski fokusnya lebih pada analisis data ketimbang interaksi langsung dengan pasien. Namun langkah Oz dinilai terlalu radikal oleh banyak kalangan, terutama mengingat rekam jejaknya yang kerap mempromosikan pengobatan alternatif tanpa dasar ilmiah kuat.

Lantas, bagaimana reaksi internal CMS? Seperti dilansir dari wired, narasumber mereka menyebut staf yang hadir “terkejut” dengan prioritas Oz yang dianggap tidak menyentuh akar masalah layanan kesehatan Amerika.

Visioner atau Salah Arah?

“Saya tidak yakin dia paham pekerjaan kami,” ujar salah satu staf CMS yang enggan disebutkan namanya. Kritik ini muncul karena Oz lebih banyak membahas nutrisi dan olahraga—topik yang bukan ranah utama Medicare dan Medicaid. Padahal, CMS mengelola anggaran $1,5 triliun untuk layanan kritikal seperti perawatan lansia dan pasien terminal.

Oz membalas kritik dengan menyatakan dirinya “sengaja naif” tentang banyak isu kebijakan. Menurutnya, pendekatan ini memungkinkannya fokus pada fakta, bukan politik. Namun para ahli kesehatan publik meragukan klaim tersebut, mengingat dukungannya pada inisiatif “Make America Healthy Again” (MAHA) yang digagas Robert F. Kennedy Jr.—figur kontroversial yang dikenal dengan pandangan anti-vaksinnya.

AI vs Dokter Manusia: Mana Lebih Efektif?

Oz bersikukuh bahwa pasien menilai layanan AI setara atau lebih baik dari dokter manusia. Namun penelitian terbaru justru menunjukkan sebaliknya: mayoritas pasien masih skeptis terhadap diagnosa mesin. “Teknologi seperti machine learning memungkinkan kita menyebarkan ide-ide bagus dengan cepat dan murah,” kata Oz dalam rapat tersebut.

Pernyataan ini menuai kritik dari para praktisi medis. Dr. Sarah Thompson, pakar etika medis dari Johns Hopkins University, memperingatkan: “Diagnosa bukan sekadar algoritma. Ada unsur empati dan pertimbangan klinis yang tidak bisa digantikan mesin.”

Prioritas yang Dipertanyakan

Selain AI, Oz menyebut obesitas sebagai fokus utamanya—tanpa menyertakan data pendukung. Ini ironis mengingat rekam jejaknya mempromosikan “obat ajaib” penurun berat badan yang kemudian terbukti tidak efektif. Padahal CMS sedang menghadapi tantangan nyata seperti krisis pendanaan dan penipuan asuransi.

“Kami butuh solusi konkret untuk masalah operasional, bukan wacana tentang avatar digital,” protes salah satu staf senior CMS yang telah bekerja 15 tahun di lembaga tersebut.

Dengan 7.000 karyawan dan cakupan hampir separuh populasi AS, CMS membutuhkan kepemimpinan yang memahami kompleksitas sistem kesehatan. Pertanyaan besarnya: apakah Dr. Oz—dengan latar belakangnya sebagai entertainer dan kontroversi seputar klaim medisnya—benar-benar figur yang tepat untuk tugas ini?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI