Telset.id – Jika Anda mengira ChatGPT adalah satu-satunya alat AI yang memicu kontroversi di dunia pendidikan, bersiaplah terkejut. Cluely, aplikasi AI yang secara terang-terangan dirancang untuk membantu penggunanya curang, baru saja mengumpulkan pendanaan senilai $5.3 juta (sekitar Rp82 miliar). Ironisnya, pendirinya justru dipecat dari Universitas Columbia karena menggunakan prototipe aplikasi ini untuk lolos wawancara kerja di Amazon.
Kisah Cluely dimulai dari dua mahasiswa Columbia: Chungin “Roy” Lee (CEO) dan Neel Shanmugam (COO). Mereka mengembangkan alat bernama Interview Coder yang membantu Lee lolos wawancara teknis di Amazon. Ketika universitas mengetahui hal ini, keduanya dikeluarkan. Alih-alih menyerah, mereka justru mengembangkan teknologi tersebut menjadi Cluely – sebuah platform curang yang lebih canggih.
“Ini bukan sekadar tentang menyontek dalam wawancara kerja,” jelas Lee kepada TechCrunch. “Cluely bisa menjadi asisten pribadi Anda dalam berbagai situasi profesional.” Aplikasi ini bekerja dengan menyadap percakapan Zoom secara real-time, mengubahnya menjadi teks, lalu memberikan respons yang diolah oleh AI tak bernama di cloud.
Bagaimana Cluely Bekerja?
Secara teknis, Cluely beroperasi sebagai aplikasi macOS yang berjalan di latar belakang. Ia akan:
- Mendengarkan seluruh percakapan di Zoom
- Mengubah audio menjadi teks secara real-time
- Mengirim transkrip ke server AI
- Memberikan jawaban optimal yang bisa Anda ucapkan
Yang menarik, antarmuka Cluely hanya terlihat oleh pengguna – tidak oleh lawan bicara di Zoom. Fitur ini mengingatkan pada sistem absen AI di universitas China yang juga memanfaatkan teknologi pengenalan wajah.
Baca Juga:
Dilema Etika dan Legal
Penggunaan Cluely menimbulkan setidaknya tiga masalah serius:
- Etika akademis/profesional: Apakah fair menggunakan AI untuk mewakili kemampuan Anda?
- Privasi: Cluely merekam seluruh percakapan tanpa persetujuan pihak lain
- Legal: Beberapa negara bagian AS mewajibkan persetujuan untuk merekam percakapan
Lee mengakui masalah ini tetapi berargumen: “Di era AI, batasan antara bantuan dan kecurangan semakin kabur. Kami hanya memanfaatkan realitas ini.”
Model Bisnis yang Kontroversial
Meski kontroversial, model bisnis Cluely terbukti sukses:
- Versi Gratis: Terbatas pada 20 respons AI/hari
- Cluely Pro ($20/bulan): Respons tak terbatas + dukungan debug
Aplikasi ini telah mencapai $3 juta ARR (Annual Recurring Revenue) – angka yang cukup fantastis untuk startup baru. “Ini membuktikan bahwa ada pasar untuk solusi seperti ini,” kata perwakilan Susa Ventures, salah satu investor Cluely.
Fenomena Cluely mengingatkan pada klaim Huawei tentang inovasi notch – kadang solusi teknis muncul dari kebutuhan yang tidak terduga.
Pertanyaan besarnya: Apakah Cluely hanya alat curang sementara, atau awal dari revolusi baru dalam interaksi manusia-AI? Bagaimana institusi pendidikan dan perusahaan akan beradaptasi? Satu hal yang pasti – perdebatan tentang etika AI semakin memanas.