Telset.id – Apple dikabarkan telah mengalahkan perusahaan AI milik Elon Musk, xAI dan Neuralink, dalam proses akuisisi startup computer vision bernama Prompt AI. Transaksi ini dilakukan dengan nilai yang tidak diungkapkan dan bertujuan memperkuat divisi AI Apple, khususnya dalam pengembangan teknologi smart home melalui HomeKit.
Laporan eksklusif dari CNBC mengungkapkan bahwa Apple sedang dalam proses finalisasi pembelian Prompt AI, startup yang fokus pada pengembangan artificial intelligence berbasis computer vision. Startup ini memiliki aplikasi andalan bernama Seemour yang menggunakan teknologi AI untuk meningkatkan fungsi kamera keamanan rumah.
Dalam rapat internal yang digelar pada Kamis (9/10/2025), para pemimpin Prompt AI mengonfirmasi kepada karyawan bahwa kesepakatan dengan Apple sedang menunggu persetujuan akhir. Rekaman audio rapat yang didengar CNBC mengungkapkan bahwa karyawan yang tidak bergabung dengan Apple akan menerima pengurangan gaji dan disarankan melamar posisi terbuka di perusahaan tersebut.
Teknologi Seemour dan Masa Depannya
Aplikasi Seemour yang menjadi flagship produk Prompt AI memiliki kemampuan advanced computer vision untuk mendeteksi orang tertentu, hewan peliharaan, dan objek-objek spesifik. Sistem ini dapat mengirimkan peringatan dan pesan teks yang mendeskripsikan aktivitas tidak biasa yang tertangkap kamera.
Co-founder dan CEO Prompt AI, Tete Xiao, menjelaskan kepada karyawan bahwa teknologi perusahaan berfungsi dengan baik, termasuk aplikasi Seemour. Namun, masalah utama terletak pada model bisnis yang tidak berjalan sesuai harapan. “Masalahnya, model bisnis perusahaan tidak bekerja,” ujar Xiao dalam rapat tersebut.
Sebagai konsekuensi dari akuisisi ini, aplikasi Seemour akan dihentikan operasinya dan data pengguna akan dihapus dengan perlindungan privasi yang ketat. Aplikasi tersebut telah dihapus dari App Store, langkah yang semakin mengonfirmasi proses akuisisi oleh Apple.
Baca Juga:
Strategi Akuisisi Apple dan Perbandingan Masa Lalu
Apple diketahui memiliki pendekatan konservatif dalam hal akuisisi, meskipun perusahaan memiliki kemampuan finansial untuk melakukan transaksi besar. Akuisisi terbesar dalam sejarah Apple adalah pembelian Beats Audio senilai $3 miliar pada Mei 2014.
Pada saat akuisisi Beats Audio, layanan streaming music tersebut hanya memiliki 111.000 pelanggan berbayar. Apple kemudian mengubahnya menjadi Apple Music yang kini telah berkembang pesat dengan 108 juta pelanggan berbayar pada kuartal pertama 2025.
Strategi akuisisi Apple terhadap Prompt AI mengikuti pola yang sama dengan akuisisi Asaii yang dilakukan Apple untuk bersaing dengan Spotify. Perusahaan lebih fokus pada akuisisi talenta dan teknologi spesifik daripada membeli perusahaan besar.
Dalam kasus Prompt AI, Apple terutama memburu 11 karyawan berpengalaman di bidang AI yang akan diperkuatkan ke divisi HomeKit. Pendekatan ini sejalan dengan rencana Apple mempertimbangkan akuisisi startup AI Perplexity untuk memperkuat Siri yang telah diungkap sebelumnya.
Para eksekutif Prompt AI dalam rapat tersebut juga menyampaikan bahwa investor yang menanamkan modal di perusahaan akan menerima sebagian pembayaran, meskipun tidak sepenuhnya mengembalikan jumlah investasi awal. Karyawan juga diinstruksikan untuk tidak menyebut nama Apple ketika mencari pekerjaan baru atau mendiskusikan situasi dengan keluarga dan teman.
Apple menghadapi kritik tajam karena dianggap tertinggal dalam pengembangan AI dibandingkan pesaing. Inisiatif AI perusahaan, Apple Intelligence, dinilai kurang sukses dan beberapa fitur kunci yang terintegrasi dengan Siri mengalami penundaan.
Teknologi yang dijuluki “personal Siri” – yang memungkinkan asisten virtual melihat layar iPhone untuk memahami informasi yang dibutuhkan pengguna dan mengambilnya dari email, browser, aplikasi Pesan, Foto, dan Kalender – diharapkan siap pada musim semi mendatang dengan rilis iOS 26.4.
Meskipun Apple belum menunjukkan keunggulan dalam fitur generative AI, perusahaan berhasil mengesankan banyak pihak dengan teknologi di balik komputer spasial Vision Pro. Teknologi computer vision dalam headset Vision Pro yang dijual seharga $3.499 ini dianggap sebagai kesuksesan, meskipun harga tinggi membatasi penetrasi pasarnya.
Saham Apple mengalami penurunan $8.77 atau 3,45% pada hari pengumuman akuisisi, meskipun penurunan ini tidak terkait langsung dengan akuisisi Prompt AI. Penurunan lebih disebabkan oleh pengumuman pemerintah AS yang akan menaikkan tarif impor produk dari China menjadi 100%, yang kemungkinan akan memaksa Apple menaikkan harga produk untuk konsumen AS.
Teknologi computer vision telah menjadi area fokus Apple dalam beberapa tahun terakhir. iPhone saat ini sudah mampu mengidentifikasi hewan peliharaan, teman dan kerabat, serta objek dalam foto yang diambil pengguna. Akuisisi Prompt AI diharapkan dapat mempercepat pengembangan kemampuan ini, terutama dalam ekosistem smart home Apple.
Industri AI terus mengalami perkembangan pesat dengan berbagai tantangan teknis, seperti yang dialami OpenAI yang menghadapi kendala teknis untuk perangkat AI tanpa layar. Akuisisi Apple terhadap Prompt AI menunjukkan komitmen perusahaan untuk tetap kompetitif dalam lanskap AI yang semakin ketat.