Telset.id, Jakarta – Nasib, Jodoh dan Umur tidak ada yang tahu. Karena itu pada jaman dahulu banyak orang yang bertanya ke peramal mengenai tiga hal tersebut, walaupun seringkali jawabannya meleset.
Tapi itu dulu. Sekarang Anda tidak perlu bertanya ke peramal atau “orang pintar” lagi untuk sekedar mengetahui angka harapan hidup, karena sudah ada kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang mampu memperkirakan umur Anda.
Sebelum ada AI, sebenarnya peneliti dapat memperkirakan usia Anda berdasarkan sifat fisiologis seperti gen atau faktor sirkulasi darah, tetapi itu tidak terlalu praktis dalam skala besar.
Nah, kini para ilmuwan Rusia telah membuat algoritme berbasis AI yang menggunakan pelacakan aktivitas dari smartphone dan jam pintar untuk memperkirakan jangka hidup Anda dengan ketelitian yang jauh lebih besar daripada sebelumnya.
Lantas, bagaimana cara AI memprediksi usia Anda? Menggunakan Jaringan saraf convolutional untuk menemukan pola-pola gerakan “relevan secara biologis” dalam serangkaian besar data survei kesehatan AS. Lalu AI menghubungkannya dengan rentang hidup dan kesehatan secara keseluruhan.
Perangkat ini akan tidak hanya mencari hitungan langkah, tetapi seberapa sering Anda beralih di antara periode aktif dan tidak aktif, seperti kebiasaan tidur dan berolah raga, yang tercermin dalam peralihan tersebut.
Selanjutnya, AI menerapkan pemahaman untuk data senilai seminggu dari ponsel subyek tes. Anda bahkan dapat mencobanya sendiri melalui Gero Lifespan, aplikasi iPhone yang menggunakan data dari Apple Health, Fitbit dan Rescuetime (aplikasi pengukuran produktivitas PC) untuk memprediksi panjang usia.
Tapi tunggu dulu, jangan lantas percaya penuh hasilnya karena ini tidak memberikan gambaran lengkap tentang kesehatan Anda, yang dipengaruhi berbagai hal lain seperti diet, genetika dan faktor-faktor penting lainnya.
Baca juga: Alphabet Kembangkan AI untuk Genjot Produksi Pertanian
Dokter juga bisa menggunakan aplikasi tersebut, namun harus memadukannya dengan analisis klinis untuk memberi perkiraan yang tepat.
Para ilmuwan juga mengakui bahwa aplikasi AI tersebut tidak sepenuhnya siap untuk aplikasi medis. Kendati begitu, AI dianggap masih lebih efektif daripada pendekatan sebelumnya.
Selain itu, peran AI bisa berguna untuk model risiko kesehatan lebih akurat, yang membantu perusahaan asuransi (yang sudah menggunakan pelacakan aktivitas sebagai insentif) untuk pengembangan perawatan anti penuaan. [WS/HBS]