Telset.id, Jakarta – Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan menjadi tren di industri teknologi saat ini. Banyak perusahaan yang berlomba-lomba mengembangkannya. Salah satunya adalah Google, yang mengembangkan teknologi AI sebagai alat deteksi dini kanker payudara.
Baru-baru ini, Google bahkan mengklaim jika AI miliknya bisa mendeteksi kanker payudara dengan akurasi 99%.
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo, Senin (15/10), ini menyusul kerja sama Google dengan peneliti di Pusat Medis Angkatan Laut San Diego, Amerika Serikat.
{Baca juga: AI Kini Bisa Deteksi Penyakit Jantung dan Kanker}
Kedua pihak sedang mengembangkan AI untuk mendeteksi awal penyebaran kanker payudara dan kabarnya AI yang dikembangkan dapat mendeteksi dini kanker payudara dengan ketepatan 99%.
AI yang dikembangkan Google dan peneliti Pusat Medis Angkatan Laut San Diego ini dapat memberikan gambaran bagi pasien jika dirinya terjangkit kanker payudara atau tidak, sehingga mereka bisa melakukan pengobatan sejak awal jika terbukti sel kanker tumbuh di tubuhnya.
AI yang Google ciptakan didasari pada Inception-v3 yang merupakan model pembelajaran pengenalan citra dengan open source. Para peneliti menguji AI buatannya dengan dataset Limf Node 2016.
Pada Limf Node 2016 terdapat 399 gambar slide utuh tentang kelenjar getah bening dari pasien di Radboud University Medical Center dan University Medical Centre Utrech.
AI pun melakukan pendeteksian dan hasilnya perangkat tersebut berhasil mendeteksi dini penyakit kanker payudara dengan akurasi hingga 99,3%.
AI tersebut memiliki akurasi yang tinggi dengan minim kesalahan. Sistem deteksi didalamnya dianggap lebih baik ketimbang dokter ahli patologi yang ditugaskan untuk mengevaluasi slide kelenjar getah bening yang sama.
Pengembangan AI untuk mendeteksi kanker payudara merupakan rentetan inovasi manusia tentang perangkat yang mampu mendeteksi penyakit dengan akurasi tinggi.
Sebelumnya para peneliti telah mengembangkan AI untuk mendeteksi kanker kulit, kanker prostat dan kanker usus.
{Baca juga: Resmi! ‘Kecanduan Game’ Masuk Daftar Penyakit Baru WHO}
Kehebatan AI dalam mendeteksi penyakit bagai pedang bermata dua. Keberadaannya bisa membantu umat manusia dalam melawan penyakit tetapi bisa juga menyingkirkan profesi dokter yang selama ini bertugas sejak lama mengobati manusia.
Tampaknya AI tidak akan menggantikan peran dokter dalam waktu dekat karena untuk mengembangkan AI butuh waktu tidak sebentar.
Untuk saat ini AI yang ada justru bisa membantu dokter dalam mengobati pasien kanker serta membantu pasien untuk lebih mudah mendeteksi penyakit kanker agar mereka bisa melakukan pencegahan yang maksimal.
Selain Google, pada Januari lalu sebuah rumah sakit di Inggris juga telah menciptakan AI di bidang kesehatan. Rumah Sakit John Radcliffe, Inggris mengatakan bahwa mereka telah menciptakan sebuah AI yang bisa mendeteksi penyakit jantung serta kanker paru-paru.
Mengutip dari laman BBC, AI ini nantinya akan melakukan diagnosa setelah melakukan pemindaian jantung jauh lebih akurat dari manusia. AI ini dapat menampilkan hasil pemindaian yang terkadang lepas dari pengawasan dokter.
{Baca juga: Selfitis, Penyakit Mental Kronis Para Pecinta Selfie}
Setelah melakukan pemindaian, AI ini pun nantinya akan memberikan rekomendasi kepada dokter, berupa positif dan negatif. Jika hasil positif, maka diduga sang pasien mengalami resiko mengalami serangan jantung.
Sistem ini sendiri sudah di tes oleh enam unit kardiologi berbeda. Hasilnya akan dipublikasikan tahun ini di dalam sebuah jurnal bernama peer-review, setelah diperiksa oleh para ahli.
Namun, Profesor Paul Leeson yang mengembangkan AI ini mengatakan bahwa alat ini sudah mengungguli diagnosa yang dilakukan oleh rekan-rekan spesialis jantung lainnya. [NM/IF]
Sumber: Ubergizmo