JAKARTA – Menurut penelitian yang dilakukan perusahaan cyber security, Lookout, bahwa mereka telah menemukan adware yang dapat secara otomatis me-rooting ponsel pengguna, memasukkan aplikasi perusak pada sistem, dan hampir mustahil untuk dihapus.
Lookout menjelaskan, malware ini mendorong iklan menjadi lebih menganggu dengan munculnya pop-up pada layar ponsel. Tapi menurut peneliti, adware ini lebih kuat dari sebelumnya.
Selama penelitian yang dilakukan oleh Lookout, ditemukan lebih dari 20.000 adware trojan yang masuk ke dalam aplikasi yang biasa kita gunakan seperti Facebook, Twitter, Snapchat, NYTimes dan Candy Crush Saga.
Adware tidak akan ditemukan pada Google PlayStore karena hacker melakukan repackage aplikasi dengan menyuntikkan kode berbahaya dan kemudian di upload lagi ke pihak ketiga.
Memang aplikasi yang telah terinfeksi ini tidak ada bedanya dengan aplikasi yang ada pada PlayStore, karena aplikasi yang diunduh memang dapat berjalan seperti biasanya.
Tapi jika Anda menggunakan aplikasi misalnya Twitter, saat Anda sedang asyik menggunakan aplikasi ini, adware yang sudah tertanam akan bebas merusak atau mengacak-acak ponsel Anda.
Penyebaran malware ini pun sudah cukup mengkhawatirkan. Karena berdasarkan hasil penelitian, kini ada lebih dari 20 ribu macam aplikasi yang telah disusupi dan beredar di Amerika Serikat, Jerman, Rusia, India, Jamaika, Sudan, Brazil, Meksiko, dan juga Indonesia.
Karena hingga kini masih belum ada cara untuk mengatasi malware jahat ini, maka cara paling bijak untuk menghindarinya adalah dengan membiasakan diri untuk mengunduh aplikasi lewat platform resmi seperti Google Play Store saja.[MFH/HBS]