All About 4K

4KTahun 2013 resmi berlalu. Tapi bukan berarti apa yang terjadi (atau hadir) di tahun tersebut terkubur bersamaan dengan lenyapnya balon-balon internet dari atas langit Selandia Baru. 4K, contohnya.

Setelah sempat menjadi perbincangan (bahkan topik terpanas) pada tahun 2013 – ditandai dengan hadirnya beberapa perangkat televisi dengan resolusi layar mencapai 3480 x 2160p, popularitas 4K tampaknya masih belum akan memudar. Bahkan, diprediksi kian meningkat. Alasannya? Bukan hanya karena teknologi yang disebut-sebut inovasi terbesar abad 21 ini akan kembali lagi dengan beberapa sentuhan yang membuatnya lebih sempurna, tetapi juga karena 4K akan diaplikasikan pada lebih banyak perangkat. Tak hanya TV, tetapi juga camcorder, laptop, monitor, bahkan smartphone.

Sebagai informasi, 4K atau Ultra High Definition merupakan resolusi gambar tertinggi yang ada di dunia saat ini. Tak seperti Full HD, tingkat resolusi Ultra HD tidak memiliki kelemahan berupa distorsi gambar dalam bentuk beberapa garis saat diterapkan pada layar besar. Kelebihan ini tampak terutama saat gambar dilihat dalam jarak dekat. Oh…

Untuk lebih memahaminya, berikut kami uraikan sedikit penjelasan mengenai 4K beserta manfaaatnya, dan kenapa selalu ada alasan untuk memilikinya.

4K atau Ultra HD?

4K atau sering disebut Ultra High Defenition merupakan “istilah umum” yang digunakan untuk format video yang memiliki resolusi yang lebih tinggi dibanding Full High Definition (HD) – dengan warna-warna yang lebih realistis dan frame rate yang lebih tinggi. Dengan kata lain, jika Full HD memiliki resolusi 1920 x 1080p, maka 4K hadir dengan resolusi di atasnya, yakni 3840x2160p.

Well, itu dalam prakteknya. Secara teknis, tahukah Anda bahwa 4K yang Anda sebut-sebut sekarang ini sebenarnya sama sekali tidak 4K? Jadi begini, dalam dunia profesional, 4K sendiri sebenarnya adalah standar sinema digital yang membutuhkan resolusi 4096 x 2160p. Angka 4096 menandakan banyaknya piksel pada sisi lebar, sementara 2160 menandakan banyaknya piksel pada sisi panjang, dan keduanya bekerja karena cocok dengan aspek rasio 1.9:1. Melihat angka-angka tersebut, masuk akal jika kemudian menyebutnya dengan istilah 4K, karena ukuran lebarnya berada di sekitaran empat ribuan dan dua kali lipat 2K (2048 x 1080) standar.

Nah, bandingkan dengan 4K yang kita gunakan saat ini, dimana umumnya memiliki aspek rasio 16:9 atau 1.78:1. Tidak selebar yang digunakan para profesional, bukan? Itulah sebabnya resolusi piksel yang kita dapatkan akhirnya menjadi 3840 x 2160. Ini adalah kelipatan dari pengukuran lebar dan panjang dari 1920 x 1080 standar (Full HD, 1080p), yang paling banyak digunakan pada televisi konsumen saat ini. Itulah sebabnya, mengapa Anda sering mendengar bahwa Ultra HD 4K adalah dua kali resolusi 1080p.

Tahun 2013 lalu, sebagai salah satu upaya untuk mengakhiri kebingungan dan mempermudah pemasaran, Consumer Electronics Association (CEA) bahkan memutuskan bahwa Ultra HD harus merupakan nama resmi untuk standar resolusi baru, dan bukannya 4K. Yah, meskipun tetap saja banyak orang bersikeras menyebutnya 4K. Seperti Sony. Dan kami.

Apa untungnya mengharapkan 4K?

Sekarang Anda bertanya-tanya apa pentingnya 4K untuk dimiliki? Ok, mari kita sedikit kembali ke masa lalu. Anda tentu masih ingat saat di mana Anda pertama kali berhadapan dengan televisi berdefenisi tinggi, bukan? Rasanya seperti beralih antara melihat televisi hitam putih dan berwarna. Sedikit syok, pada awalnya, sebelum akhirnya berterima kasih karena diberi kesempatan hidup hingga saat itu.

Kini, era 4K telah hadir, dengan menawarkan kualitas gambar yang mengemas jumlah piksel empat kali lebih banyak dari Full HD. Maka jika Anda merasa hidup Anda terlalu singkat untuk hanya dihabiskan pada satu ‘era’, sudah saatnya untuk move on. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda harus mulai berpikir untuk menyingkirkan perangkat Full HD Anda, dan mulai menabung.

  • 4K- Dua kali lebih baik dari Full HD

3480 x 2160 tak hanya memungkinkan Anda mendapatkan gambar yang dua kali lebih detail dari Full HD, tetapi juga kontras resolusi yang jauh lebih natural dan realistis.

  • 4K – Ada di mana-mana

Saat ini Sony, LG, dan Samsung masih sibuk bersaing dalam ranah TV 4K. Ke depan, persaingan itu akan berlanjut di ranah laptop, monitor, bahkan smartphone.

  • 4K – Bersahabat dengan HDMI 2.0

Versi HDMI standar yang kita gunakan saat ini adalah HDMI 1.4, dan kabel standar itu dapat menangani resolusi Ultra HD untuk konten hingga 24fps. Tapi untuk hasil yang sempurna, versi yang tepat, sudah pasti lebih baik.

  • 4K – Masa depan gaming

Kehadiran teknologi 4K, yang diawali dengan televisi, akan berlanjut pada banyak perangkat. Salah satunya PC gaming. Bayangkan betapa serunya bermain game pada resolusi ini.

  •  4K – Tak lagi semahal dulu

Tidak bersahabat dengan saku. Itulah 4K. Namun dengan akan semakin banyaknya produk jenis ini, kemungkinannya hanya satu, harga turun.

  • 4K – Akan segera menghampiri smartphone Anda

Chip Qualcomm Snapdragon 800 sudah hadir. Dengan kemampuan mengambil video 4000 x 2560. Jangan dulu mengharapkan layar 4K berukuran saku, namun streaming rekaman 4K dengan baik ke TV bukan lagi sebuah angan-angan.

  • 4K – Streaming video dari YouTube.
  • 4K – Tidak membuat Anda harus mengenakan kacamata tolol.

Era 4K telah hadir

Ok, sekali lagi kami tegaskan. 4K tak hanya akan hadir kembali dengan lebih sempurna, 4K juga akan hadir pada lebih banyak perangkat. Mulai dari TV, camcorder, monitor, laptop, smartphone, dan banyak lagi.

Saat ini, smartphone dengan layar 4K memang belum tersedia di pasaran. Namun kehadiran chip Qualcomm Snapdragon 800 memungkinkan Anda mengambil video 4000 x 2560 – seperti yang ditunjukkan Sony Xperia Z2, Samsung Galaxy S5 dan LG G 2 Pro. Itu lebih dari cukup, untuk saat ini, sambil menunggu layar 4K berukuran saku benar-benar hadir di tangan kita. Menurut lembaga penelitian NPD DisplaySearch Smartphone, smartphone 4K akan menjadi trend pada tahun 2015.

Hal yang sama sekali berbeda terjadi di ranah televisi. Setelah mengukir prestasi dengan kemunculannya tahun lalu, TV 4K diprediksi akan kembali bersinar. Dan penjualannya pun disinyalir akan meningkat. Kenapa? Bukan hanya karena ekosistemnya yang kian kuat, tetapi harganya pun mulai terjangkau – Polaroid bahkan membanderol TV UltraHD besutannya, 50GSR9000 dengan harga €735 atau sekitar Rp 12 juta. Waaah…

Ini tentunya menjadi kabar baik bagi para penggila gadget, yang tak pernah ingin ketinggalan dengan teknologi terbaru, atau bahkan yang mulai berpikir untuk menyingkirkan TV HD-nya. Sama baiknya, dengan tawaran streaming video 4K dari YouTube yang kini bukan lagi sekedar angan-angan. Memang, ada banyak hal yang dibutuhkan untuk itu. Selain harus memiliki perangkat TV Ultra HD, Anda juga harus memiliki akses internet super cepat dan stabil untuk koneksi data yang super besar. Nah?

But hei, apapun itu dan dimanapun dia diletakkan, 4K akan selalu layak untuk ditunggu. Karena apa? Anda akan selalu menginginkan saat-saat di mana Anda terhanyut dalam sebuah film, sebuah gambar, dan dalam berbagai cerita. Itulah hiburan. Dan itulah 4K. (IDA/HZ)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI