JAKARTA – Indosat Ooredoo dan Erajaya Group menandatangani kerjasama pembentukan Joint Venture Company (JVC) untuk menghadirkan perangkat smartphone terkini dari berbagai merek terkemuka 300 gerai Indosat Ooredoo di seluruh Indonesia.
Pembentukan perusahaan patungan ini bertujuan untuk menghadirkan berbagai produk dari Indosat Ooredoo dan Erajaya, agar pelanggan dapat mendapatkan solusi telekomunikasi dalam satu atap.
Penandatanganan dilakukan oleh Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat Ooredoo dan Budiarto Halim, President Director Erajaya Group.
“Kami sangat senang dengan pembentukan JVC dengan Erajaya Group. Ini sebagai wujud dari semangat baru untuk menuju perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia,” kata Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat Ooredoo.
Gerai Indosat Ooredoo akan melayani pembelian handset, termasuk tukar tambah (trade-in) handset 4G terbaru disertai garansi resmi, asuransi perlindungan, sekaligus dapat memilih berbagai paket data 4G yang sesuai dengan kebutuhan.
“Semua itu kami hadirkan dengan layanan yang bersifat personal yang akan semakin memudahkan mereka (pelanggan) mengakses dunia digital.,” jelasnya.
Sementara itu, Budiarto Halim, President Director Erajaya Group menambahkan, bahwa pihaknya menyambut baik kerjasama strategis dengan Indosat Ooredoo.
“Erajaya Group memiliki pengalaman panjang mengelola bisnis retail. Kerjasama strategis ini akan dapat menghadirkan jaringan retail dengan konsep baru,” ujarnya.
Gerai pertama hasil kerjasama patungan Indosat Ooredoo dan Erajaya ini akan dibuka di Jakarta pada bulan Desember 2015. Ditargetkan akan ada 40-60 gerai baru di tahun 2016 nanti. Dan dalam lima tahun ke depan, diharapkan akan ada lebih dari 300 gerai.?
Menurut Joy Wahjudi, Chief Sales dan Distribution Officer Indosat Ooredoo, dalam JVC ini kedua pihak membagi rata 50-50 kepemilikan saham di perusahaan baru. “50-50 share holding-nya,” kata Joy.
Namun, jelas Joy, investasi dari pihak Indosat ada di bagian layanan. “Investasi Indosat bukan dalam bentuk capex, tapi lebih ke service atau layanan,” tandasnya.
Erajaya sendiri disebutkan mengeluarkan investasi sebesar Rp 1 miliar untuk setiap gerai, namun tidak termasuk inventory.[HBS]