Telset.id, Jakarta – Dalam beberapa bulan terakhir, Google telah melakukan banyak upaya guna menangkal serangan malware Android. Namun, upaya tersebut tak pernah tuntas 100 persen, karena raksasa pencarian itu terus dipaksa sibuk untuk mengatasi gangguan virus.
Dikutip dari Engadget, baru-baru ini Symantec telah menemukan tujuh aplikasi berbahaya yang dapat muncul kembali meski telah dihapus dari Google Play. Hal tersebut disebabkan karena aplikasi mengandung malware yang mampu mengubah namanya, meski masih mengusung teknik penyerangan yang sama.
Menurut Symantec, malware ini menyamar sebagai aplikasi produktif yang akan menggunakan citra resmi Google untuk menipu pengguna smartphone Android. Ketika sudah ter-install di dalam smartphone, aplikasi itu akan menampilkan iklan dan web scam jika digunakan selama empat jam.
Tidak diketahui secara pasti bagaimana aplikasi tersebut bisa tak terdeteksi oleh sistem Google Play. Hingga saat ini, pihak Google masih belum memberi penjelasan mengenai temuan malware di Android oleh Symantec, sebab mungkin Google masih terlalu sibuk melakukan bersih-bersih virus di perangkat Android.
Seperti diketahui, rooting malware dinilai masih menjadi ancaman terbesar bagi pengguna perangkat Android. Biasanya, trik ini masuk ke smartphone dengan mengeksploitasi kerentanan pada sistem, sehingga sulit untuk dihapus.
Dengan trik tersebut, malware mampu menunjukkan sebanyak mungkin iklan kepada smartphone yang terinfeksi. Bahkan dalam beberapa kasus, tampilan iklan berjenis popup tersebut mampu membuat smartphone mengalami masalah.
Selain menampilkan iklan, malware juga memiliki kemampuan untuk memasang dan meluncurkan aplikasi yang diiklankan. (SN/FHP)