Telset.id, Jakarta – Masalah fragmentasi memang masih menjadi momok terbesar di Android, karena membuat tidak meratanya peredaran software terbaru. Tapi tak hanya itu masalahnya, fragmentasi di Android juga berimbas pada sistem enkripsi yang tidak terjamin di perangkat Android
Sebuah studi terbaru mengungkap ada masalah lain di Android yang sebetulnya lebih parah dari soal masalah fragmentasi di Android. Hasil studi tersebut mengungkapkan bahwa mayoritas produk Android yang beredar di pasaran sama sekali tak terenkripsi. Kondisi ini berbeda dengan Apple, dimana mayoritas iPhone sudah terenkripsi.
Menurut data statistik yang diungkap Wall Street Journal, sekitar 95% iPhone yang beredar saat ini telah terenkripsi, sementara jumlah produk smartphone Android yang telah terenkripsi hanya sekitar 2% saja.
Lantas mengapa masalah itu bisa terjadi di Android? Jawabannya sangat sederhana. Yakni karena Google masih belum mewajibkan para produsen ponsel yang menjadi rekanan mereka untuk menambahkan teknologi enkripsi penuh di produk smartpone Android. Masalah ini terjadi hingga perilisan Android 6.0 Marshmallow tahun lalu.
Google sendiri sebenarnya sudah cukup lama berjanji untuk mengatasi masalah fragmentasi Android, tapi sejauh ini masih belum ada kemajuan nyata, karena produsen perangkat masih belum bisa mendapatkan peningkat software secara tepat waktu.
Namun beberapa kode ditemukan di Android N Developer Preview pertama menunjukkan bahwa Google telah mulai memisahkan sistem operasi mobile-nya menjadi dua bagian, yakni Inti OS dan user interface yang OEM memodifikasi untuk menambahkan aplikasi dan fitur mereka sendiri.
Memisahkan dua komponen ini secara teoritis dapat memungkinkan Google untuk cepat mendorong keluar update penting untuk inti OS. Sementara membiarkan OEM mendorong keluar perubahan aplikasi dan overlay mereka sendiri tanpa khawatir tentang bagaimana mereka akan mempengaruhi fungsi keseluruhan platform. [HBS]