Telset.id, Jakarta – Seorang warga Miami Gardens bernama Edwin Fana baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara empat tahun setelah aksinya dalam melakukan penipuan via telepon terbongkar. Pria berusia 37 tahun ini mengaku telah menghasilkan sekitar USD 1 juta atau setara Rp 13 miliar dalam aksinya, dimana saat itu ia menjalankan sebuah perusahaan bernama Super Telecom.
Pada bulan Agustus lalu, Edwin mengaku bersalah atas sejumlah tuduhan, termasuk tuduhan konspirasi untuk melakukan penipuan via telepon, tuduhan mengakses perangkat tanpa izin, dan tuduhan pencurian identitas. Kamis lalu, ia pun menerima hukumannya.
Beroperasi dari rumahnya di Miami Gardens, Florida, Fana meminta rekannya untuk melakukan panggilan internasional ke rumahnya dari tempat dimana ia akan mengalihkannya menggunakan ponsel yang diprogram secara ilegal. Untuk membantu dengan skemanya, Fana membuat Super Telecom pada tahun 2009.
Dengan memrogram kembali sebanyak 88 handset di rumahnya, Fana akan mengatur agar perusahaannya mengumpulkan pendapatan dari panggilan penipuan tanpa membayar operator selular yang menyediakan koneksi yang sebenarnya. Panggilan biasanya akan dilakukan ke negara-negara seperti Kuba, Jamaika dan Republik Dominika.
Konspirator akhirnya berbagi setidaknya USD 1.095.600 atau lebih dari Rp 13 miliar pendapatan haram yang dihasilkannya dari skema tersebut, sebelum akhirnya digerebek FBI pada bulan Oktober 2012 lalu.
“Operator telepon selular untuk akun yang informasinya telah diprogram ulang ke masing-masing telepon seluler akan menghubungkan panggilan ke tujuan internasional, tidak tahu bahwa itu telah dilakukan oleh salah satu pelanggan yang sah. Dengan demikian, operator telepon seluler akan dikenakan biaya menyelesaikan panggilan. Namun, karena panggilan itu tidak benar-benar dibuat oleh pelanggan mereka, operator umumnya tidak mengenakan biaya panggilan pada panggilan, dan dengan demikian operator tidak mendapatkan kompensasi untuk layanan yang mereka berikan. Konspirator akan berbagi pendapatan tersebut yang diterima oleh penyedia layanan telekomunikasi yang panggilannya mereka alihkan tanpa harus membayar biaya penyelesaian panggilan yang dialihkan,” demikian bunyi kesepakatan pembelaan terdakwa, seperti dilansir PhoneArena, Selasa (27/12/2016).