Telset.id, Jakarta – Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kemarin, Nokia akhirnya menjawab pertanyaan banyak orang terkait buntut akuisisi perusahaan terhadap Alcatel-Lucent (ALU).
Disebutkan, perusahaan akan merumahkan setidaknya 3.100 karyawan di Eropa, dengan rincian 1.300 di Finlandia, 1.400 di Jerman, dan 400 sisanya di Perancis. Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Menurut seorang sumber yang dekat dengan Nokia, tak bisa dipungkiri bahwa Nokia Indonesia juga ikut terkena dampak dari PHK global yang menjadi bagian dari rangkaian sinergi Nokia ini. Namun, ia mengatakan bahwa dampaknya tidak sebesar yang terjadi di Eropa. Apalagi mengingat jumlah karyawan di Indonesia juga tidak sebesar di negara-negara seperti Finlandia, Jerman ataupun Perancis.
“Kalau mengenai jumlahnya kita tidak bisa memberitahu, tapi ada,” kata sumber tersebut.
Saat ini, menurut data dari Nokia Indonesia, jumlah karyawan perusahaan adalah berjumlah 1403 karyawan dimana 57 diantaranya adalah tenaga kerja asing yang berasal dari 21 negara. Sementara former ALU Indonesia memiliki 107 karyawan dengan 5 diantaranya adalah tenaga kerja asing.
Seperti diketahui, Nokia telah menyelesaikan proses akuisisinya terhadap ALU sejak Januari lalu, dan telah menargetkan USD 1.02 miliar untuk apa yang mereka sebut “sinergi biaya operasional”. Sederhananya, perusahaan ingin menyingkirkan biaya berlebihan di mana Nokia dan ALU memiliki penawaran produk atau unit bisnis serupa atau identik.
Untuk melakukannya, Nokia mau tidak mau harus mengurangi karyawannya selama tiga tahun ke depan. Menurut Nokia, pengurangan akan difokuskan pada daerah-daerah di mana ada tumpang tindih, seperti R&D, sales dan fungsi perusahaan. CEO Rajeev Suri, seperti dilansir Telecom, Kamis (7/4), mengatakan komitmen Nokia untuk mengurangi opex yang digandakan akan memiliki konsekuensi manusia.
“Ketika kami mengumumkan akuisisi Alcatel-Lucent kami membuat komitmen untuk memberikan USD 1.02 miliar untuk sinergi ini – dan komitmen itu tidak berubah,” katanya.
Rajeev juga menambahkan, tidak menampik bahwa tindakan ini akan memiliki dampak nyata pada manusia (dalam hal ini PHK massal). Oleh karena itu, perusahaan akan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan memberikan transisi dan dukungan lain kepada karyawan yang terkena dampak.
Sebelumnya, Nokia tidak bersedia menyebutkan berapa jumlah pekerjaan yang akan terkena dampak dari perampingan ini. Namun sebuah bocoran yang telah dikonfirmasi oleh Financial Times menyebutkan bahwa setidaknya 3100 karyawan akan dirumahkan, dengan rincian 1300 pekerjaan di Finlandia, 1400 pekerjaan di Jerman, dan 400 di Perancis. [IF]