Telset.id, Jakarta – Sebuah perusahaan yang berbasis di Australia, DroneShield berhasil membuat sebuah alat anti-drone terbaru yang disebut sebagai “Tactical Drone Jammer“. Perangkat yang diberi nama DroneGun ini memiliki desain seperti senjata berat pada film Rambo.
Meski namanya DroneGun, namun perangkat ini tidak dilengkapi pelurus seperti senjata pada umumnya. DroneGun memang bukan dirancang untuk menembak atau menghancurkan drone, melainkan hanya untuk mengacaukan sinyal yang digunakan untuk menerbangkan drone.
Tujuannya hanya untuk memberikan “pelajaran” bagi drone yang terbang di tempat yang bukan semestinya. “Pelajaran” tersebut berupa memaksa drone untuk melakukan pendaratan vertikal atau mengembalikannya ke tempat pertama drone tersebut terbang.
[Baca juga: Ini Dia AirSelfie, Drone Mungil untuk Penggila Selfie]
Cara untuk menggunakan DroneGun adalah dengan mengarahkannya ke drone yang dituju. Kemudian drone yang sudah diarahkan tersebut bisa diturunkan paksa hanya mengarahkannya ke tanah atau ke daratan.
Perangkat dengan bobot 6 kg ini memiliki beberapa variasi besaran dari jammer atau gangguan sinyal pada drone yakni frekuensi gangguan dari 2.4 GHz dan 5.8 GHz. Terdapat juga fitur untuk mengganggu GPS dan GLONASS yang merupakan sistem navigasi pada satelit Rusia. DroneGun bisa bertahan hingga dua jam.
[Baca juga: 3 Jagoan DJI Mendarat di Indonesia, Ada yang Bisa Dilipat]
Namun tidak semua negara menerima kehadiran DroneGun. Beberapa negara telah menyampaikan penolakannya, termasuk Amerika dan negaranya sendiri, Australia. Sebagian besar negara yang melarang DroneGun karena dengan alasan bisa mengacaukan sinyal.
Seperti di Amerika, DroneGun dilarang digunakan atau dijual oleh Federal Communications Commisions. Alasannya, peraturan di AS melarang operasi, pemasaran, atau penjualan dari setiap jenis peralatan jamming.
[Baca juga: Parrot Bawa Masuk 4 Drone ke Indonesia, Apa Saja?]
Sedangkan di Australia, ada aturan yang melarang bagi warga sipil untuk menggunakan teknologi yang mampu mengganggu sinyal ponsel dan GPS. Jika DroneGun beredar di Indonesia, dapat apresiasi atau pelarangan ya? (FHP/HBS)