Biang Kerok Baterai Ponsel Cepat Rusak

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Daya tahan baterai menjadi kelemahan semua perangkat smartphone, karena harus diisi ulang setiap hari. Masalah menjadi semakin runyam, karena banyak pengguna ponsel memiliki pengetahuan yang keliru soal cara mengisi baterai ponsel dengan benar. Akibatnya, baterai ponsel malah menjadi rusak.

Kerusakan baterai menyebabkan daya tahannya menjadi semakin lemah, dan jika tambah parah bisa menyebabkan baterai sudah tak bisa menyimpan daya lagi. Kebanyakan kasus rusaknya baterai ponsel justru disebabkan kesalahan pada saat mengisi baterai.

Beberapa “mitos” yang selama ini sering kita dengar adalah mengisi ulang baterai dalam waktu singkat akan membuat ponsel rusak jika dilakukan dalam jangka panjang. Ada juga anggapan bahwa mengisi ulang baterai harus disaat baterai benar-benar drop atau kosong.

Tak heran banyak pengguna ponsel yang memilih mengisi baterai ponselnya di malam hari saat akan mau tidur, hingga besok pagi. Padahal mengisi ulang baterai dalam jangka waktu yang lama justru akan merusak baterai.

Agar tidak salah kaprah, situs Battery University milik perusahaan baterai Cadex memberikan penjelasan tentang kondisi baterai lithium-ion yang digunakan pada sebagian besar smartphone.

Menurut Battery University, sebuah baterai ponsel sangat rentan terhadap ‘stress’. Mereka mengibaratkan kondisi baterai sama seperti manusia, dimana stress yang berkepanjangan pada akhirnya bisa merusak usia baterai.

Agar baterai ponsel tidak rusak, ada beberapa tips yang diberikan Battery University untuk mengisi baterai secara benar. Berikut ini ulasannya:

Lepas charger saat baterai sudah penuh

Menurut Battery University, membiarkan ponsel Anda tetap dalam kondisi charging saat sudah terisi penuh – seperti mengisi baterai di malam hari saat Anda tidur – dalam jangka panjang akan berdampak buruk pada baterai.

Karena saat baterai telah mencapai level 100%, baterai sebenarnya mengalami kondisi ‘charging bocor’ untuk tetap mempertahankan level 100% saat diisi-ulang. Hal ini menyebabkan baterai stress tingkat tinggi, tensi tinggi, sehingga mengakibatkan cepat aus.

Untuk itu, Battery University menganjurkan untuk segera melepas charger dari ponsel saat baterai telah terisi penuh. Proses tersebut diibaratkan seperti merelaksasi otot setelah berolah raga. Anda pasti akan merasa capek jika olah raga tanpa henti, bukan?

Jangan charging hingga 100%

Battery University mengungkapkan bahwa baterai li-ion tidak perlu diisi-ulang hingga penuh 100%. Alasannya, voltase tinggi akan menyebabkan baterai mengalami stress dan cepat aus jika dilakukan dalam jangka panjang.

Charging setiap saat

Baterai ponsel akan lebih baik jika diisi ulang beberapa kali dalam sehari. Cara ini akan membuat baterai menjadi lebih sehat ketimbang mengisinya saat kondisi baterai benar-benar kosong.

Charging baterai saat level 10% disebut merupakan waktu yang tepat untuk pengisian ulang. Tapi biasanya tidak semua orang sempat mengisi ulang baterai saat kondisi baterai 10%. Maka langkah terbaik adalah charging setiap kali Anda sempat melakukannya, dengan catatan baterai tidak dalam kondisi benar-benar kosong.

Cara ini disebut Battery University sebagai cara paling aman untuk mengoptimalkan kerja baterai ponsel, sekaligus menjaga agar ponsel tetap hidup sepanjang hari. Manfat lain charging sewaktu-waktu adalah agar Anda tetap bisa mengaktifkan fitur-fitur yang rakus daya baterai, seperti aplikasi GPS.

Jaga baterai tetap dingin

Baterai smartphone sangat sensitif terhadap suhu panas. Apple bahkan pernah menganjurkan untuk melepas casing saat charging, karena casing dapat mengisolasi panas di sekitar iPhone. Jika Anda merasa ponsel menjadi panas saat charging, segera lepas casing. Dan jika Anda sedang berada di luar ruangan yang panas karena terik matahari, dianjurkan untuk menutupi ponsel Anda, karena bisa menjaga kesehatan baterai. [HBS]

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI