Telset.id, Jakarta – Sekarang ini banyak sekali cara yang dilakukan para hacker untuk bisa membobol informasi penting milik korbannya. Misalnya seperti lewat email yang berisi malware, aplikasi gratisan yang di-download pengguna pada pihak ketiga (selain Play Store atau App Store), dan lainnya.
Tapi selain beberapa cara yang digunakan oleh para hacker tersebut, ada cara baru yang mungkin akan lebih berbahaya dan cukup sulit untuk terdeteksi, yakni lewat panggilan telepon.
Lantas seperti apa caranya? Dikutip Tim Telset.id dari CBS News, para hacker atau scammers kini akan berusaha mendapatkan akses untuk bisa mengambil informasi penting seperti kartu kredit dan lainnya dengan menggunakan trik melakukan panggilan telepon ke korbannya dengan mengatakan “Can you hear me?”.
Jika sang korban secara tidak sadar menjawab “Yes”, maka suara tersebut akan direkam oleh sang hacker dan digunakan untuk bisa mengakses berbagai informasi penting dari sang korban.
[Baca juga: Upss! Hacker Tunjukkan Gampangnya Bobol Sistem Kokpit Pesawat]
Trik baru dari para hacker ini pertama kali ditemukan oleh kepolisian Virginia, Amerika Serikat yang langsung memperingatkan warga untuk tidak menjawab pertanyaan seperti “Can you hear me?”, “are you lady of the house?”, “do you pay the household telephone bills?”, “are you the homeowner?” atau pertanyaan yang secara tidak sadar Anda otomatis akan menjawabnya dengan “Yes”.
“Jika Anda mengatakan ‘ya’, maka itu akan langsung direkam, dan mereka akan mengatakan bahwa Anda telah setuju untuk memberikan akses kepada mereka, dan mereka akan langsung menutup telepon. Itu strategi yang sangat baik,” ujar Susan Grant, Director of Consumer Protection dari Consumer Federation of America.
[Baca juga: Jangan Jadi Sembarang Hacker, Jadilah Hacker Bersertifikasi]
Oleh karena itu, semakin canggihnya teknologi, maka sebenarnya harus membuat kita sebagai pengguna perangkat teknologi tersebut untuk lebih berhati-hati lagi akan serangan dari para hacker.
Beruntung, hingga kini belum ada laporan kasus kejahatan dengan modus ini di Indonesia. Meski begitu, Anda harus tetap waspada karena bisa kapan saja para penjahat cyber di Indonesia menggunakan modus seperti ini. Tetap waspada! (FHP/HBS)