Telset.id, Jakarta – Kasus Xiaomi Mi 11 Ultra yang diduga meledak telah memasuki babak akhir. Xiaomi Indonesia sudah memberikan solusi dan telah diterima oleh konsumen yang mengalami masalah tersebut.
Menurut keterangan resmi yang diterima Telset, Xiaomi Indonesia telah berbicara secara langsung dengan pemilik ponsel bernama Bryan, sekaligus menyampaikan permohonan maaf terkait ketidaknyamanan yang dialami pengguna.
“Solusi yang ditawarkan oleh Xiaomi Indonesia telah diterima dengan baik Sdr. Bryan dan kami mengapresiasi masukan yang disampaikan terkait layanan purnajual kami,” ujar Stephanie Sicilia, Head of PR Xiaomi Indonesia.
Baca Juga: Xiaomi Indonesia Tanggapi Kasus Mi 11 Ultra yang Meledak
“Sebagai perusahaan yang berorientasi kepada fans, kami berkomitmen untuk senantiasa menjaga kepercayaan pelanggan dengan terus menjaga kualitas produk dan layanan terbaik dalam upaya menghadirkan inovasi untuk semua,” pungkas Stephanie.
Sementara itu, Bryan yang sebelumnya melaporkan Xiaomi Mi 11 Ultra miliknya yang diduga meledak juga mengatakan keluhannya sudah selesai.
“Tim Xiaomi Indonesia udah hubungin gue, keluhan gue yang kemarin akhirnya selesai dan gue super seneng sama hasil akhirnya,” tulis Bryan di akun Instagram pribadinya.
Dalam postingan yang sama, Bryan juga melakukan klarifikasi jika penggunaan kata “meledak” agak kurang tepat. Sebab, kejadian yang sebenarnya adalah hanya beberapa part yang terbakar.
Menurut penjelasan Bryan, secara teknis kejadian tersebut kemungkinan dipicu akibat adanya lembab karena sebelumnya Mi 11 Ultra miliknya pernah mengalami servis ganti LCD.
“Tapi secara keseluruhan, kasusnya udah selesai. Makasih buat semuanya yang membantu masalah ini, dan makasih banyak yang sebesar-besarnya buat tim @xiaomi.indonesia,” tutupnya.
Kronologi Xiaomi Mi 11 Ultra Terbakar
Dalam kronologi yang diceritakan Bryan, saat itu ia tengah melakukan edit video menggunakan aplikasi Power Director yang terpasang di smartphone.
Ponsel yang masih menggunakan casing tersebut tiba-tiba mati dan kemudian mengeluarkan asap. Menurut pengakuannya, bagian belakang Xiaomi 11 Ultra miliknya terasa sangat panas.
“Terutama di bagian SIM cardnya kayak gw pegang besi panas,” tutur Bryan.
Keesokan harinya, pemilik Mi 11 Ultra yang meledak langsung membawa ponselnya ke servis center resmi.
Baca Juga: Spesifikasi Lengkap Mi 11 Ultra
Bryan mengatakan, service center Xiaomi menjelaskan bahwa tidak ditemukan cacat atau kelalaian dari pengguna. Namun kemudian keterangan dari service center berubah dan menilai bahwa unit yang meledak tidak bisa diganti akibat kesalahan pengguna.
Padahal menurutnya, ponsel pintar seharga Rp 17 jutaan itu memiliki garansi selama 2 tahun. Saat insiden ini terjadi, Xiaomi Mi 11 Ultra miliknya baru digunakan selama 9 bulan.
Kemudian pemilik disarankan untuk menghubungi hotline. Namun yang disayangkan, ia mengaku “dilempar-lempar” ke beberapa pihak, mulai dari hotline hingga kembali ke service center.
Pihak service center Xiaomi yang menganggap insiden tersebut sebagai kelalaian pengguna enggan untuk memberikan layanan perbaikan. Masih dari keterangan Bryan, Xiaomi juga tidak memberikan unit baru sebagai pengganti.
Baca Juga: Segini Harga Mi 11 Ultra di Indonesia
Sebagai gantinya, Bryan mendapatkan voucher mi.com sebesar 50% dari harga ponsel yang dibelinya. Dengan tegas Bryan menolak kompensasi yang diberikan.
“Gue kecewa banget dari pihak Xiaominya ngotot kalau ini “kelalalian” dari gue dan mereka ngotot cuma mau kasih voucher 50% doang (harga hapenya 17 juta pas gue beli) dan ga mau kasih penggantian unit baru,” tulis Bryan. (HR/MF)