Telset.id, Jakarta – Kerap kita melihat merk-merk smartphone yang hanya mengunggulkan sisi performa, hanya menitik beratkan pada clock-speed dari CPU, jumlah core CPU, dan lainnya.
Menurut Senior Manager Marketing Qualcomm, Dominikus Susanto, ternyata jargon yang dilancarkan oleh segelintir merk smartphone tersebut sepenuhnya salah. Sebab, performa smartphone tidak hanya bergantung pada teknologi CPU saja, melainkan komponen lainnya di dalam System on Chip (SoC).
“Performa pada smartphone tidak hanya CPU. Ada banyak komponen yang berperan penting dalam hal performa” katanya saat ditemui di acara Snapdragon Academy 1.0, di Jakarta, Kamis (31/05/2018).
Diungkapkannya, CPU merupakan bagian kecil dari System on Chip (SoC) yang akan saling bekerja sama dengan komponen lainnya untuk meningkatkan performa pada smartphone.
Misalnya seperti Graphics Processing Unit (GPU), Digital Signal Processor (DSP), Image Signal Processor (ISP), Secure Processing Unit (SPU), modem, dan lainnya.
Baca Juga: Tak Ada Lagi “Fake GPS” di Snapdragon 845
“Jadi tidak hanya CPU, tapi ada juga GPU, ISP, dan lainnya. Komponen itu saling bekerja sama dengan istilah Heterogeneous Compute. Istilah mudahnya, gotong royong,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, pemahaman yang menyatakan bahwa bagus atau kencangnya performa smartphone tidak terpengaruh dengan kecepatan ataupun jumlah core pada CPU.
“Apakah clock speed berpengaruh pada bagusnya performa? Jawabannya tidak. Harus dilihat dulu jenis CPU-nya, apakah CPU irit atau yang memiliki performa tinggi” ucapnya.
“Jadi jargon ‘CPU kencang dengan octa-core dengan clock speed tinggi’ itu sebenarnya salah, karena mesti dilihat dulu jenis CPU-nya,” tambah Susanto. (FHP)