Telset.id, Jakarta – Huawei resmi luncurkan Nova 2 Lite di Indonesia. Seperti smartphone lain yang telah diluncurkan di Tanah Air sebelumnya, smartphone ini mengandalkan beberapa hal, termasuk desain layar memanjang dan teknologi dual-camera.
Huawei Nova 2 Lite mengusung layar berukuran 5,99 inch dengan resolusi HD+ dan aspek rasio 18 : 9. Tampilan smartphone ini sendiri mirip seperti seri Nova 2i, khususnya pada bezel bagian bawahnya berkat adanya logo Huawei.
“Kita menempatkan Nova 2 Lite untuk entry level. Tapi untuk yang ingin high, ada Nova 2i,” kata Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Indonesia, di acara peluncuran Huawei Nova 2 Lite, di Jakarta, Rabu (25/04/2018).
Smartphone ini juga telah dibekali kamera ganda di bagian belakangnya dengan resolusi masing-masing 13MP dan 2MP. Dengan konfigurasi itu, Nova 2 Lite mampu mengambil gambar dengan mode Wide Aperture atau foto dengan efek bokeh.
Baca Juga: Huawei Bikin Asisten Digital Layaknya Pacar
“Milenial suka fotografi. Ada fitur refocus di dalamnya untuk mengatur kembali fokus pada foto,” jelasnya.
Sementara untuk kamera depannya, Nova 2 Lite mempunyai kamera beresolusi 8MP yang juga mendukung mode Wide Aperture dan fitur Beautify dengan 10 tingkatan yang berbeda. Seperti smartphone Android terkini, kamera depannya juga bertugas sebagai sistem keamanan tambahan yakni Face Unlock.
Huawei Nova 2 Lite ditenagai oleh prosesor Snapdragon 430, RAM 3GB, ROM 32GB, serta baterai berkapasitas 3,000 mAh. Dengan spesifikasi itu, Khing Seng mengklaim jika proses yang berjalan di atas EMUI 8.0 berbasis Android Oreo.
Baca Juga: Smartphone 5G Huawei Segera Diperkenalkan Tahun Depan
“RAM 3GB dan ROM 32GB, untuk Milenial dirasa cukup. Baterai juga eskipun gak bombastis, tapi kapasitasnya cukup,” ucapnya.
Huawei Nova 2 Lite tersedia dengan dua pilihan warna yakni Matte Black dan Glossy Blue. Smartphone tersebut sudah dapat dipesan melalui pre-order di Lazada dengan harga Rp 2,5 jutaan.
“Ada bonus speaker bluetooth JBL dan gift box untuk konsumen dengan persediaan terbatas,” pungkas Khing Seng. (FHP)
