Telset.id, Jakarta – Mesin pembunuh gulma berteknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) mulai bermunculan. Mesin ini berpotensi mengancam bisnis pestisida bernilai miliaran dolar Amerika Serikat (AS). Satu di antara mesin pembunuh itu adalah EcoRobotix.
EcoRobotix adalah mesin pembasmi rumput bikinan perusahaan Swiss. Mesin ini bertenaga surya dan dapat membunuh gulma selama 12 jam secara langsung tanpa operator di balik kemudi. Melalui AI, kamera, dan dua lengan robotik, ia berbentuk seperti meja biasa yang beroda.
Menurut laporan CNBC, EcoRobotix mampu menyemprotkan herbisida ke tanaman liar, tetapi bukan hasil panen. Mesin pembunuh ini bahkan menggunakan herbisida dengan dosis 20 kali lebih sedikit daripada metode tradisional yang memiliki kecenderungan menyemprot seluruh bidang.
EcoRobotix membantu para petani untuk menghasilkan makanan yang lebih sehat dengan penggunaan herbisida yang lebih efisien dan berkelanjutan. Perusahaan yang berdiri pada 2-11 itu melakukan proyek percontohan di Eropa dan menghasilkan USD 10,7 juta pada Mei 2018.
EcoRobotix tak menutup kemungkinan akan dipakai oleh petani di negara-negara utama Eropa. Pada 2017, John Deere, perusahaan asal AS yang bergerak di bidang produksi alat berat, mendorong solusi pertanian robotik dengan mengakuisisi perusahaan teknologi pertanian yang berbasis di California, Blue River Technology, senilai USD 305 juta.
AI sendiri merupakan bidang ilmu komputer yang sangat penting pada era kini dan masa yang akan datang untuk segala lini produk. AI telah berkembang sangat pesat dalam 20 tahun terakhir seiring kebutuhan perangkat cerdas di industri maupun rumah tangga.
Meski baru berkembang pesat mulai 2017, AI sebenarnya bermula dari kemunculan komputer sekitar 1940-an. Bahkan, sejarah perkembangannya bisa dilacak sejak zaman Mesir kuno. Pada masa itu, perhatian difokuskan kepada kemampuan komputer mengerjakan sesuatu yang dapat dilakukan oleh manusia. [SN/IF]
Sumber: CNBC