Telset.id, Jakarta – Xiaomi menemukan “celah sindiran” terhadap dua produk yang baru saja diperkenalkan kompetitornya, Huawei yaitu Huawei P30 dan Huawei P30 Pro. Xiaomi ledek Huawei lewat meme yang diunggah oleh salah satu akun Twitter resmi mereka.
Dalam meme tersebut, Xiaomi menggambarkan keheranan mereka terhadap Huawei P30 yang dinilai tidak punya peningkatan dalam segi performa, dan malah memberikan peningkatan pada casing tambahan untuk smartphone andalannya.
Ya, smartphone tersebut masih menggunakan prosesor Kirin 980 yang digunakan pada smartphone yang mereka rilis tahun lalu yaitu Huawei Mate 20, Mate 20 Pro, dan Mate 20 X.
{Baca juga: Diluncurkan, Huawei P30 Pro Jagokan “Leica Quad Camera System”}
Berbeda dengan Xiaomi yang memutuskan untuk menggunakan seri prosesor terbaru dari Qualcomm, yakni Snapdragon 855 pada smartphone flagship terbarunya, seperti Xiaomi Mi 9 sampai Xiaomi Black Shark 2.
Huawei memang memperlakukan desain Huawei P30 dan P30 Pro secara berbeda jika dibanding pendahulunya, Huawei P20 Pro. Smartphone ini mengusung layar besar berjenis Super AMOLED berukuran 6,47 inci dengan resolusi Full HD+.
— Xiaomi UK (@XiaomiUK) March 26, 2019
Layarnya melengkung di sisi kiri dan kanannya, dan telah didukung oleh teknologi sensor sidik jari di dalamnya seperti Mate 20 Pro. Di bagian belakangnya, P30 Pro punya empat pilihan warna gradasi dan satu warna standar, yang terdiri dari Breathing Crystal, Amber Sunrise, Aurora, Pearl White dan Black.
Khusus untuk P30 Pro, Huawei memberikan edisi khusus untuk P30 Pro yang didalam kemasannya terdapat Glamorous Case bertakhtakan kristal Swarovski. Nah, case itulah yang menjadi “celah sindiran” Xiaomi terhadap Huawei.
{Baca juga: Ketahuan Bohong (Lagi), Huawei Tipu-tipu Hasil Foto P30 Pro}
Selayaknya smartphone flagship, Huawei membanderol P30 Pro dengan harga yang cukup menguras kantong. Sebab, harga Huawei P30 Pro mencapai €999 atau setara Rp 15,9 jutaan untuk varian 8GB/128GB, €1.099 atau Rp 17,5 jutaan untuk model 8GB/256GB, dan €1.249 atau Rp 19,9 jutaan untuk versi 8GB/512GB.
Sedangkan Huawei O30, dihargai €799 atau setara dengan Rp 12,7 jutaan. Huawei P30 dan Huawei P30 Pro sendiri telah mengantongi sertifikat TKDN atau tingkat kandungan dalam negeri dari Kementerian Perindustrian Indonesia (Kemenperin), sehingga dipastikan keduanya akan masuk ke Indonesia.
Huaweri sendiri sebelumnya harus menanggung malu, karena baru-baru ini iklan teaser untuk Huawei P30 Pro ketahuan menggunakan foto yang bukan hasil jepretan kamera smartphone flagship tersebut.
Setelah aksi tipu-tipu ini ketahuan, pihak Huawei buru-buru menambahkan catatan di sudut teaser tersebut, dengan dalih iklan ini sebatas karya kreatif mereka yang dimaksudkan untuk referensi saja.
Ini bukanlah aksi tipu-tipu pertama yang pernah dilakukan Huawei, dan ketahuan oleh publik. Sebelumnya, Huawei juga pernah ketahuan memanipulasi hasil foto Nova 3 sehingga tampak lebih bagus.
Dalam iklan berdurasi 30 detik, brand asal China ini memperlihatkan kemampuan kamera depan smartphone menengahnya yang dapat mengambil foto selfie di berbagai kondisi.
Tapi ternyata, hasil kamera yang ditampilkan bukan diambil menggunakan kamera depan Nova 3, melainkan kamera DSLR.
{Baca juga: Upss Ketahuan! Hasil Foto di Iklan Nova 3 Pakai DSLR}
Kasus yang sama juga pernah terjadi ketika mereka memperlihatkan kemampuan fotografi dari Huawei P9 di Google+. Huawei ketahuan setelah hasil foto Huawei P9 ternyata diambil oleh kamera Canon EOS 5D Mark III.
Melihat aksi tipu-tipu yang terus berulang dilakukan Huawei ini, banyak pengguna yang mulai mempertanyakan kredibilitas perusahaan asal Chima tersebut. Kenapa untuk pabrikan sekelas Huawei masih harus melakukan aksi memalukan seperti itu?
Rasa kurang percaya diri dengan hasil kamera produknya sendiri ini menimbulkan pertanyaan baru. Apakah kamera smartphone Huawei sudah terlalu buruk untuk ditampilkan, sehingga harus memakai foto palsu? (FHP/HBS)