Juni 2020, Pengiriman Smartphone di China Turun 16 Persen

Telset.id, Jakarta  – Pengiriman smartphone di China turun 16 persen pada Juni 2020 dibanding periode sama tahun sebelumnya. Angka tersebut berdasarkan data pemerintah yang dirilis baru-baru ini.

Angka-angka itu menunjukkan bahwa permintaan handset di China tetap ‘suam-suam kuku’ meskipun pemulihan dari pandemi virus corona sangat buruk bagi Apple dan sang pesaing, Huawei Technologies.

Menurut Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China (CAICT), seperti dilansir Reuters, produsen smartphone mengirimkan 27,7 juta unit pada Juni 2020, turun dari 32,7 juta unit pada Juni tahun lalu.

Penurunan tersebut, dikutip Telset.id, Senin (13/7/2020), mengikuti penurunan serupa pada Mei 2020 kala pengiriman turun lebih dari 10 persen per tahun, dari 36,4 juta unit menjadi 32,6 juta unit dalam setahun.

{Baca juga: Dampak Embargo AS, Pengiriman Smartphone Huawei Turun 60%}

Pada April 2020, setelah kemerosotan pada bulan-bulan sebelumnya karena krisis kesehatan, CAICT melaporkan bahwa pengiriman smartphone tumbuh 17 persen. Hal itu tidak pernah terduga setiap tahunnya.

Berdasarkan analisa, lompatan tersebut mengisyaratkan kemungkinan potensi rebound merek-merek smartphone China, yang selama bertahun-tahun bergumul dengan penyusutan pertumbuhan di dalam negeri.

China adalah salah satu dari sedikit negara di mana gerai-gerai ritel telah dibuka kembali hampir sepenuhnya setelah periode penutupan karena penyebaran Covid-19. Apple dan Huawei belum berkomentar.

Sebelumnya, lembaga survey pasar IDC memprediksi jika pengiriman smartphone turun 10,6% diparuh pertama 2020, sebagai akibat dari penyebaran virus tersebut.

Wabah virus Corona membuat pengiriman smartphone turun 14,5% di kuartal pertama 2020, namun semakin pulih di kuartal selanjutnya.

Secara keseluruhan pasar smartphone 2020, seperti dikutip Telset.id dari GSM Arena pada Rabu (04/03/2020), akan mengalami penurunan 2,3% akibat Covid-19.

Perlu diketahui bahwa Virus Corona berdampak pada rantai pasokan dan logistik yang terganggu di tengah penghentian kerja di pabrik-pabrik China selama beberapa minggu terakhir.

Dampaknya produksi smartphone terhambat karena komponen ataupun pabrik di China tidak beroperasi akibat Virus Corona.

{Baca juga: Dampak Virus Corona, Pengiriman Smartphone Turun 10,6%}

Di negeri tirai bambu tersebut sudah ada setidaknya 2.788 orang meninggal dunia akiba terinfeksi virus tersebut.

Namun IDC menaruh harapan di tahun 2021. Proyeksi mereka menyebut jika pasar smartphone akan kembali tumbuh sekitar 6% karena permintaan smartphone 5G yang meningkat. [SN/HBS]

 

SourceReuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


Related Articles

HARGA DAN SPESIFIKASI
REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI