Telset.id, Jakarta – Pasar smartphone berada dalam kondisi sulit setelah 6 kuartal berturut-turut mengalami penurunan pengiriman. Meski begitu Canalys melaporkan bahwa ada sedikit harapan karena pasar smartphone global mulai bangkit di Q2 2023 ini.
Dikutip Telset dari GSM Arena pada Kamis (20/07/2023), pengiriman smartphone global masih turun 11% Year-on-Year di Q2 2023. Namun hal tersebut sedikit lebih baik dibandingkan Q1 tahun ini yang penurunannya 12%.
Diduga hal ini terjadi karena vendor sedang mencoba mengeluarkan model lama untuk mengosongkan ruang untuk peluncuran baru. Mereka juga berusaha untuk mengamankan pasokan komponen kunci smartphone, untuk mengantisipasi terjadi kelangkaan atau kenaikan harga secara tiba-tiba.
Top 5 vendor smartphone kurang lebih masih sama dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan beberapa penurunan seperti Apple yang awalnya meraih pangsa pasar 21% di Q1 menjadi 17% di Q2. Sementara Samsung tetap relatif stabil dari 22% menjadi 21%.
BACA JUGA:
- iPhone 14 Pro Max Jadi Smartphone Flagship Paling Laris di Dunia
- Rahasia di Balik Dominasi Samsung di Pasar Smartphone Lipat
Lalu Xiaomi naik 2 poin seiring permintaan yang kuat untuk model Redmi baru, yang mereka luncurkan sejak awal 2023 hingga sekarang. Demikian pula, Vivo yang patut berbangga karena seri Y banyak diburu pelanggan, karena harganya yang terjangkau dan spesifikasi cukup mumpuni.
Adapun untuk Oppo dan OnePlus, yang berada dalam satu bendera yang sama dapat bekerja dengan baik di pasar inti mereka di kawasan Asia-Pasifik.
“Oppo, Vivo, dan Xiaomi meningkatkan pangsa pasar mereka di kisaran harga di bawah USD 200 atau Rp 2,9 jutaan melalui insentif penjualan yang lebih kuat dan agresi ritel,” kata salah satu Analis di Canalys, Le Xuan Chiew.
Sedangkan secara umum, perusahaan smartphone cukup sukses melakukan serangkaian kampanye pemasaran sehingga mereka mampu meraih pencapaian yang cukup baik di Q2 2023.
BACA JUGA:
- Pasar Smartphone Global Lesu, Laba Samsung di 2022 Jeblok
- Pasar Smartwatch Tumbuh 12% Tahun 2022, Apple Posisi Teratas
“Peningkatan investasi di saluran dalam bentuk insentif dan kampanye pemasaran yang ditargetkan untuk merangsang permintaan konsumen akan peluncuran produk baru di berbagai channel penjualan,” sambungnya.