Pasar Lesu, Samsung Mau Pangkas 25% Produksi Chip

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Samsung berencana untuk memangkas 25% produksi chip memori. Alasannya karena pasar chip memori sedang lesu selama beberapa bulan terakhir.

Dikutip Telset dari Gizmochina pada Selasa (02/05/2023), Samsung Electronics melaporkan penurunan laba operasional yang mengejutkan sebesar 95% untuk Q1 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan menghubungkan penurunan yang signifikan ini dengan berkurangnya permintaan chip memori. Sementara Samsung belum mengungkapkan sejauh mana ia akan mengurangi produksi modul memorinya, namun analis industri memperkirakan pemotongan sekitar 25%.

Analis Semikonduktor Minbok Wi dari Daishin Securities memperkirakan bahwa Samsung dapat mengurangi produksi chip memori sebesar 20% hingga 25% pada paruh pertama tahun 2023, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.

BACA JUGA:

Di sisi lain KB Securities memperkirakan Samsung akan mengurangi NAND produksi chip flash sebesar 15% dan produksi chip DRAM lebih dari 20%, dan pengurangan dimulai pada Q3 2023.

Sementara itu Min Seong Hwang selaku Analis di Samsung Securities percaya bahwa jika tingkat inventaris tidak turun seperti yang diharapkan, perusahaan mungkin perlu mengurangi produksi lebih lanjut.

Samsung sempat mengklaim memiliki persediaan chip memori yang cukup untuk memenuhi permintaan jangka menengah hingga jangka panjang dan berencana untuk mengurangi produksi produk lama.

Meskipun perusahaan belum menentukan chip memori mana yang akan mengalami penurunan produksi, hanya saja The Korea Herald melaporkan bahwa Samsung akan fokus pada pemotongan produksi modul DRAM murah seperti DDR3 dan DDR4 karena permintaan mereka yang semakin berkurang.

Sebaliknya, perusahaan akan memusatkan upayanya pada chip memori canggih seperti DDR5 yang dengan cepat mendapatkan popularitas.

Penurunan beberapa jenis DRAM ini merujuk pada tren pasar global. Harga kontrak rata-rata modul RAM DDR4 8GB turun 19,9% bulan lalu, menyusul penurunan 18,1% di bulan Januari 2023.

Meskipun harga stabil pada bulan Februari dan Maret, harga mulai turun lagi di bulan April dan Mei ini. Firma riset pasar TrendForce memperkirakan penurunan harga lebih lanjut sebesar 15% hingga 20% selama Q2 2023 karena pemasok bergulat dengan tingkat persediaan yang tinggi.

BACA JUGA:

Sementara prospek Samsung dan industri chip saat ini tampak suram, beberapa analis tetap optimis, menunjukkan bahwa perubahan haluan dapat terjadi pada tahun 2024. [NM/HBS]

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI