Mobil Listrik Pertama Xiaomi SU7 Diluncurkan, Intip Teknologinya!

Telset.id, Jakarta – Xiaomi secara resmi memperkenalkan mobil listrik pertamanya. Diberi nama Xiaomi SU7 di China, mobil listrik ini menawarkan berbagai teknologi terbaru, apa saja?

Berbagai teknologi yang disematkan di mobil listrik Xiaomi ini antara lain adalah e-motor, baterai, Xiaomi Die-Casting, Xiaomi Pilot Autonomous Driving, dan Smart Cabin.

Walau begitu, dalam keterangan resmi yang diterima Telset pada (03/01/2023), selain mengusung 5 teknologi tersebut, Xiaomi SU7 juga berfokus pada beberapa sektor penting lainnya, termasuk desain, performa, jarak, dan standar keselamatan baru di industri kendaraan listrik pintar.

BACA JUGA:

• Peluncuran Global Semakin Dekat, Xiaomi Pamerkan Logo HyperOS
• Prototipe Mobil Listrik Xiaomi akan Diperkenalkan Agustus 2022

CEO Xiaomi Group, Lei Jun mengatakan bahwa upaya Xiaomi untuk merambah industri otomotif merupakan lompatan strategis yang signifikan dari industri smartphone serta langkah penting untuk menyempurnakan ekosistem pintar konsep Human x Car x Home.

“Xiaomi telah meningkatkan investasi hingga sepuluh kali lipat, di mulai dari pengembangan teknologi inti fundamental, dalam komitmen untuk membangun kendaraan yang luar biasa,” ujar Jun.

Tak tanggung-tanggung, Lei Jun juga menegaskan bahwa perusahaan menargetkan dalam 15 hingga 20 tahun mendatang akan menjadi salah satu dari 5 produsen mobil global teratas.

Xiaomi SU7 ini diklaim menawarkan pendekatan komprehensif, yang mengintegrasikan manufaktur industri, perangkat lunak pintar, hingga teknologi AI untuk mendefinisikan ulang standar industri otomotif.

Teknologi Xiaomi SU7

Mobil listrik Xiaomi ini ditenagai mesin HyperEngine V6/V6s dan HyperEngine V8s. Ini merupakan tiga motor listrik yang mengusung teknologi inovatif seperti Bidirectional Full Oil Cooling Technology, desain S-shaped oil circuit, dan desain staggered silicon steel lamination, mampu menyaingi kinerja mesin V8 dan V6 tradisional.

HyperEngine V8s memiliki kecepatan maksimum 27.200 rpm, output 425 ribu kW, dan torsi maksimum 635Nm. Sedangkan, HyperEngine V6/V6s, dengan kecepatan rotasi 21.000 rpm, ini diklaim melampaui kemampuan motor listrik yang sebelumnya telah diproduksi secara massal, menawarkan daya dan torsi yang luar biasa.

Untuk baterainya, mobil ini menggunakan baterai dengan teknologi CTB melalui Inverted Cell Technology, yang mampu mencapai efisiensi integrasi 77,8%, peningkatan kinerja sebesar 24,4%, dan kapasitas maksimum 150kWh. Di atas kertas baterai ini mampu mendukung performa mobil listrik hingga 1.200km.

Xiaomi EV ini juga dilengkapi dengan Sistem Manajemen Baterai (BMS) yang dikembangkan sendiri dengan ASIL-D, tingkat keamanan fungsional tertinggi. Sistem ini mencakup tiga monitor dan alarm thermal runaway independen, serta sistem peringatan dini 24 jam.

Dari segi keamanan, setiap baterai Xiaomi sudah melewati uji keamanan baterai paling ketat, termasuk 1050+ verifikasi keamanan dan 96 kali durasi pengujian ketahanan standar internasional.

Teknologi lainnya adalah Xiaomi Die-Casting T9100 cluster bersama dengan bahan alloy die-casting eksklusif, Xiaomi Titans Metal, yang menjadikannya sebagai satu-satunya produsen China yang terlibat dalam penelitian sendiri untuk hal ini. Cluster T9100, yang menempati area seluas 840m persegi dan berat 1050t, memiliki kekuatan kunci 9100t.

Penerapan cluster ini telah menghasilkan kemajuan signifikan dalam Xiaomi EV, menggabungkan 72 komponen di bagian bawah belakang menjadi satu unit, mengurangi sambungan pengelasan sebanyak 840, mengurangi berat total mobil sebesar 17%, dan mengurangi waktu produksi secara signifikan sebanyak 45%.

Mobil ini pun sudah memiliki kemampuan autopilot, yang mencakup teknologi Adaptive BEV yang revolusioner untuk persepsi berbasis skenario, Road-Mapping Foundational Model yang mengubah cara tradisional dalam mengenali kondisi jalan secara real-time, dan Teknologi Super-Res Occupancy Network untuk mengidentifikasi dengan tepat rintangan.

Untuk memiliki kemampuan ini, mobil listrik terbaru ini menggunakan chip NVIDIA Orin, LiDAR, 11 kamera berdefinisi tinggi, tiga radar milimeter-wave, dan sensor ultrasonik, sistem pengemudi otonom komprehensif milik Xiaomi ditargetkan untuk menjadi pemimpin industri pada tahun 2024.

Selain itu, Xiaomi telah mengembangkan model AI bernama End-to-End Sensing and Decision-Making pertama di dunia untuk parkir otomatis, memberikan pengamatan real-time dan penyesuaian dinamis dalam skenario parkir yang menantang.

Interior mobil ini memiliki Smart Cabin Xiaomi EV yang mengusung arsitektur interaksi human centric dengan komponen, seperti konsol tengah beresolusi 3K berukuran 16,1 inci, layar proyeksi HUD 56 inci, dan dasbor yang bisa berputar berukuran 7,1 inci.

Mobil ini juga sudah dilengkapi dengan chip Snapdragon 8295 sehingga memiliki kecerdasan buatan hingga 30 TOPS, sehingga di bagian interiornya memiliki pengalaman interaktif yang mendalam, yang bisa menghubungkan 5 layar berbeda.

Sistem OS dalam kendaraan ini sudah terintegrasi dengan aplikasi utama, termasuk ekosistem aplikasi tablet Xiaomi, dan sudah mendukung lebih dari 5000 aplikasi. Xiaomi SU7 juga mendukung lebih dari 1000 perangkat rumah pintar Xiaomi, untuk menciptakan ekosistem CarIoT yang kuat.

Interior mobil ini telah dilengkapi koneksi ekspansi untuk fungsionalitas plug-and-play dan dukungan penuh terhadap CarPlay, pemasangan iPad, serta aplikasi di mount ekstensi bagian belakang, menawarkan pengalaman kabin pintar yang komprehensif dan dapat disesuaikan bagi pengguna.

Lei Jun mengungkapkan bahwa visi otomotif Xiaomi yaitu menciptakan mobil impian futuristik yang menyatukan estetika, fun to drive, kenyamanan, kecerdasan, dan keamanan secara harmonisasi perangkat.

BACA JUGA:

• Begini Tampang Mobil Listrik Xiaomi, Mirip Sedan McLaren?
• Xiaomi 14 Bakal Debut Global di Ajang MWC 2024

Melihat Xiaomi telah meluncurkan mobil listrik perdananya tentu menjadi inovasi terbaru dari perusahaan. Namun masih belum diketahui apakah mobil ini akan tersedia di pasar global atau di China saja untuk saat ini. Tetapi melihat target perusahaan untuk menjadi salah satu produsen tersebut, ada kemungkinan mobil ini akan hadir di pasar global, termasuk Indonesia. [FY/IF]