Telset.id, Jakarta – Masa depan BlackBerry semakin tidak jelas dan penuh tanda tanya. Pasalnya, TCL sebagai perusahaan yang memegang lisensi untuk memproduksi smartphone BlackBerry mengaku menyerah. Perusahaan China itu akan berhenti menjualnya.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Selasa (4/2/2020), TCL akan mengakhiri penjualan BlackBerry pada 31 Agustus 2020 karena tidak lagi memiliki hak untuk merancang, membuat, atau menjualnya.
{Baca juga: BlackBerry Ogah Bikin Smartphone Layar Lipat}
Pabrikan asal China itu akan menyediakan layanan pelanggan dan garansi hingga 31 Agustus 2022 untuk perangkat BlackBerry yang masih dijual. “Kami ingin mengatakan ‘Terima Kasih’ telah diizinkan jadi bagian dari perjalanan ini,” kata pihak perusahaan.
Sekadar informasi, BlackBerry meluncurkan perangkat terakhirnya pada 2016 lalu. BlackBerry yang dikembangkan oleh TCL termasuk BlackBerry Key2, yang memiliki papan tombol atau keyboard tradisional dan Motion semua layar sentuh.
TCL menjual BlackBerry di mana saja, kecuali Indonesia, India, Sri Lanka, Nepal, dan Bangladesh. Perusahaan asal Kanada itu memiliki kesepakatan serupa dengan BB Merah Putih dan Optiemus Infracom untuk menjualnya di pasar tersebut.
Pihak perusahaan menolak berkomentar ketika ditanya apakah berencana untuk mengejar kesepakatan lisensi baru dan mengapa TCL tidak lagi memiliki hak. BlackBerry hanya berterima kasih kepada mitranya itu atas kerjasama yang terjalin selama empat tahun.
Seperti diketahui, pada tahun 2016 lalu, BlackBerry telah setuju untuk melisensikan mereknya ke produsen handset, TCL Communications.
{Baca juga: BlackBerry & TCL Rampungkan Kesepakatan Lisensi Smartphone}
Dengan kesepakatan itu, perusahaan yang berbasis di China itu berhak untuk merancang, memproduksi dan mendistribusikan ponsel merek BlackBerry secara global. Perangkat yang dibuat oleh TCL akan digabungkan dengan perangkat lunak keamanan BlackBerry dan layanan suite.
Namun nampakya masa kejayaan BlackBerry benar-benar sudah habis. Smartphone yang pernah merajai pasar di awal tahun 2000an itu sudah tidak laku dijual. Tak heran jika TCL akhirnya “lempar handuk” alias stop menjual BlackBerry.
Bagaimana nasib BlackBerry selanjutnya? Kita tunggu saja bagaimana smartphone sejuta umat itu akan benar-benar tamat riwayatnya, atau masih bisa diselamatkan. [SN/HBS]