Telset.id, Jakarta – Sebuah ponsel Samsung Galaxy Note 4 meledak di China pada Maret 2017 silam. Akibat insiden itu, seorang bocah menderita luka-luka, bahkan berujung kepada cacat permanen.
Awalnya, Feng Lingling membelikan ponsel Galaxy Note 4 untuk putrinya di toko ritel bernama Fileda pada Agustus 2016. Namun, ponsel tersebut tiba-tiba meledak ketika korban sedang tertidur pulas.
Feng langsung terbangun setelah mendengar suara anaknya menangis. Ia mendapati si buah hati mengalami luka bakar di wajah. Tak jauh dari mereka berada, ponsel Galaxy Note 4 dalam kondisi terbakar.
Dilaporkan Sivtimes, Feng menggugat Samsung senilai 1,69 juta yuan atau setara Rp 3,5 miliar untuk kompensasi cacat dan ganti rugi anaknya. Gugatan sebesar itu sepadan dengan kerugian yang mereka alami.
Feng yakin Samsung tahu bahwa Galaxy Note 4 rawan meledak tetapi masih menjualnya di pasaran. Menghadapi tuntutan, Samsung meminta waktu untuk investigasi. Persidangan kasus itu berlanjut pada 21 Agustus 2018.
Kasus serupa juga pernah terjadi di Amerika Serikat. Sebuah ponsel iPhone tiba-tiba meledak dan terbakar. Kejadian nahas itu menimpa seorang remaja asal Norfolk, Virginia, bernama Raele Manning-Moore (18).
Sebelum tidur, Manning-Moore meninggalkan ponsel miliknya berjenis iPhone 7 dalam keadaan diisi ulang daya baterai. Tiba-tiba, muncul api dan menyambar lengannya. Manning-Moore menderita luka bakar di lengan kiri. Kulitnya melepuh dan ada satu bagian yang tampak gosong.
Samsung sendiri pernah mengalami “badai masalah” terkait meledaknya Galaxy Note 9, yang sempat membuat Samsung limbung. Bagaimana tidak, pasca merebaknya kasus Galaxy Note 7 meledak di beberapa negara, Samsung terpaksa harus membuat program recall
Lewat program itu, pabrikan asal Korea Selatan tersebut harus me-recall atau menarik kembali semua unit Galaxy Note 7 yang bermasalah dari pasaran, untuk kemudian diganti dengan unit baru yang sudah aman. Phablet gagal itu bahkan sempat “dicekal” sejumlah maskapai penerbangan. [BA/HBS]
Sumber: Siv Times