Telset.id, Jakarta – Apple rupanya tak hanya merilis produk anyar, tetapi mereka juga merilis daftar produk lawas yang sudah masuk kategori antik dan usang (Vintage and Obsolescence). Nah, salah satu produk Apple yang sudah masuk kategori barang antik adalah iPhone 5.
Status iPhone 5 sebagai barang antik di halaman web Vintage and Obsolescence Apple tersebut pertama kali diketahui oleh situs teknologi 9to5mac.
Penetapan status ponsel yang sempat menjadi flagship Apple ini dinilai wajar karena gadget ini sudah dirilis lebih dari 6 tahun lalu. iPhone 5 digantikan oleh iPhone 5S pada 2013 lalu.
Apple dikenal sebagai perusahaan teknologi yang mendukung usia produk besutannya, khususnya smartphone lebih lama ketimbang produk pesaingnya. Mereka menetapkan produk yang sudah tidak diproduksi diatas 5 tahun, tetapi kurang dari 7 tahun, sebagai produk antik.
Sedangkan jika di atas 7 tahun, produk itu sudah dianggap usang, sehingga tidak mendapat pasokan onderdil original atau aseli jika terjadi kerusakan.
Penetapan kategori vintage didasarkan pada aturan di beberapa negara yang mewajibkan produsen ponsel memberi dukungan terhadap produknya lebih lama.
Contohnya di California yang mewajibkan Apple memberi dukungan hingga 2 tahun lagi ketika produk mereka sudah masuk kategori antik.
Sayangnya diluar California iPhone 5 sudah diangap usang, sehingga para penggunanya harus mencari alternatif tempat servis non resmi untuk memerbaikinya. Itupun jika tempat servis itu masih memiliki stok komponen yang diperlukan.
Secara umum bisa disimpulkan bahwa daftar produk Vintage and Obsolescence merupakan cara halus Apple untuk mengatakan mereka sudah tidak menyediakan dukungan atau komponen produk tersebut.
Tapi paling tidak daftar ini mengingatkan bahwa sudah waktunya pengguna Apple memiliki produk anyar mereka untuk move on dari ponsel lawas.
Sebelumnya Apple tercatat masih menempati posisi sebagai perusahaan Amerika Serikat (AS) yang paling tajir di kuartal III- 2018. Posisi kedua berhasil ditempati oleh Microsoft yang berhasil bertukar tempat dengan Amazon yang kini turun ke posisi ketiga.
Dilansir GSMArena, Minggu (28/10/2018), perhitungan perusahaan paling berharga ini didasarkan oleh besaran kapitalisasi pasarnya.
Apple telah menembus kapitalisasi US$1 triliun atau sekitar Rp 15.221 triliun. Sementara kapitalisasi pasar Microsoft pada kuartal III tahun ini mencapai US$ 823 miliar atau setara Rp 12.526 triliun yang disokong bisnis bidang komputasi awan (cloud).
Sedangkan posisi dibawahnya ditempati Amazon yang mencetak kapitalisasi pasar US$ 805 miliar atau sebesar Rp12.252 triliun, terpaut hampir Rp 275 triliun dari Microsoft. [WS/HBS]
Sumber: PhoneArena