Telset.id, Jakarta – Traveling yang dulunya merupakan kebutuhan tersier kini telah menjelma menjadi gaya hidup dan bagi sebagian orang sudah menjadi kebutuhan primer.
Perkembangan teknologi internet dan kamera digital memiliki peran penting yang membuat traveling menjadi tren. Karena saat jalan-jalan, biasanya pasti diselingi dengan foto-foto, kemudian membagi hasilnya di media sosial baik itu Facebook, Twitter, dan Instagram. Bahkan menuliskan kisah perjalanannya dalam bentuk jurnal atau blog. Hingga muncullah istilah travel blogger.
Bahkan tak sedikit para travel blogger yang memiliki kemampuan fotografi mumpuni, berkat latihan otodidak selama perjalanan. Berbekal foto yang sedap dipandang dipadu dengan kelihaian bercerita lewat tulisan blog atau caption Instagram, tak heran jika para travel blogger yang berhasil menjaring pembaca atau follower cukup banyak.
Agar perjalanan wisata lebih nyaman, jenis kamera yang menjadi favorit para travelers adalah mirrorless. Alasan utamanya adalah karena bentuknya yang ringkas sebesar kamera saku, namun memiliki ketangguhan yang sama dengan kamera DSLR.
Sehingga lebih hemat tempat dan juga ringan. Selain itu, kamera mirrorless membuat memotret human interest tidak canggung dan mudah berbaur dengan masyarakat karena tidak mencolok sebagai fotografer profesional, namun lebih dianggap seperti turis kebanyakan.
Namun, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan saat memilih kamera mirrorless. Bagian terpenting yang harus diperhatikan adalah sensor yang digunakan, karena inilah yang menentukan kualitas hasil foto. Selanjutnya ketersediaan lensa kamera yang beragam. Walaupun untuk traveling, Anda mungkin tidak akan membawa lensa banyak. Bagian ketiga yang tak kalah penting adalah image stabilization (IS).
Teknologi Image Stabilization
Teknologi image stabilization dibuat untuk mengkompensasi goyangan (shake) kamera saat kita memotret supaya fotonya lebih tajam. Secara garis besar fungsi IS berguna untuk mendapatkan hasil gambar yang stabil dan tajam ketika memotret dengan kondisi low light (yang membutuhkan slow speed) atau saat kondisi kamera terguncang ketika dalam mode video recording. Sehebat dan semahal apapun lensa, saat kamera mengalami shake maka hasil foto akan berkurang ketajamannya.
Teknologi ini semakin penting bagi para traveller, agar mereka tidak perlu lagi membawa tripod saat bepergian. Di mana tripod yang fungsinya untuk mendapatkan hasil foto yang tajam sangat berat bobotnya dan cukup merepotkan saat perjalanan. Fungsi tripod tergantikan oleh image stabilization yang saat ini sudah diterapkan oleh banyak produsen kamera.
Pada umumnya IS memiliki 2 jenis yaitu yang terdapat pada lensa (lens-based) dan pada body kamera (body-based). Nah, IS pada lensa menggunakan sebuah elemen optic tambahan yang terbatas hanya bekerja pada 2-axis saja yaitu pada sumbu x dan y. Biasanya, mereka menyematkan IS pada body kamera 3 axis, lensa 2 axis.
Namun kini teknologi IS semakin berkembang. Salah satunya dipelopori oleh Olympus yang membenamkan IS pada body kamera dengan 5 axis. Dengan menyatukan IS pada body kamera, maka hasilnya lebih optimal. Menggunakan lensa tanpa teknologi IS pun, dijamin hasilnya tetap stabil.
Salah satu teknologi IS 5-axis ini diterapkan di kamera mirrorless Olympus OMD E-M10 Mark II. Nah, Teknologi 5 Axis yang terdapat pada body kamera Olympus OMD E-M10 Mark II bekerja dengan cara menggerakan image sensor sesuai arah gerakan pada sumbu x dan y, gerakan pitch (seperti gerakan mengangguk), yaw (seperti gerakan menggeleng) dan rolling (seperti gerakan lensa memutar).
Berkat IS 5-axis pada OMD E-M10 Mark II, para travelers dapat memotret dengan kecepatan shutter lambat tanpa khawatir hasilnya blur. Ketika kamera sedang merekam video, gambar yang dihasilkan pun menjadi jauh lebih stabil layaknya perekaman movie oleh para professional.
Kemudian perlu diingat bahwa kamera menjadi ringan karena tidak memerlukan alat stabilizer tambahan seperti gymbal dan lainnya yang justru menambah bobot dan biaya. Terpenting dari semua itu, tentunya gambar tetap berkualitas tinggi dan tetap tajam.
Sebagai informasi, Olympus E-M10 Mark II adalah kamera mirrorless di lini OM-D yang ditujukan untuk para traveller yang mencari kamera mirrorless dengan fitur lebih lengkap dan serius dengan harga yang terjangkau. Kamera seri OM-D mempunya ciri fisik mirip DSLR, dengan jendela bidik di bagian atas, bukan di samping kiri seperti kamera mirrorless rangefinder pada umumnya serta punya banyak kendali untuk aneka setting.
Di generasi kedua dari lini E-M10 ini, selain memberikan 5 axis stabilizer, juga terdapat peningkatan lain seperti electronic shutter, jendela bidik semakin detail, video dengan 60 fps, built-in flash serta fitur baru seperti 4K timelapse dan AF target pad. Dengan berbagai fitur tersebut, niscaya Olympus E-M10 Mark II adalah kamera mirrorless yang sempurna untuk memenuhi kebutuhan para travellers. (MS)