Telset.id, Jakarta – Humane, perusahaan rintisan yang mengembangkan perangkat AI Pin, mengumumkan bahwa produk mereka akan dihentikan berfungsi mulai 28 Februari 2025.
Pengguna Humane AI diberikan waktu hanya sepuluh hari untuk mengunduh data mereka sebelum akses ke semua fitur, termasuk panggilan, pesan, dan layanan AI, sepenuhnya dihentikan.
Langkah ini terjadi setelah Humane diakuisisi oleh HP dalam kesepakatan senilai $116 juta atau sekitar Rp1,8 triliun. Keputusan untuk menghentikan layanan AI Pin menandai akhir dari perjalanan produk yang sejak awal mendapat respons kurang positif.
BACA JUGA:
- Humane AI Pin Dipastikan akan Dikirim Mulai Maret 2024
- Alibaba Cloud Rilis LLM Gratis, Bernama Qwen-72B dan Qwen-1.8B
Saat peluncuran, perangkat ini dikritik karena kurangnya fungsionalitas yang benar-benar revolusioner dan harga yang tidak sebanding dengan manfaatnya.
The New York Times bahkan melaporkan bahwa Humane sempat mencari pembeli dengan valuasi $1 miliar, tetapi pada akhirnya harus menerima angka jauh lebih rendah dari yang diharapkan.
Bagi pelanggan yang masih dalam periode pengembalian 90 hari, Humane menawarkan opsi refund dengan batas waktu pengajuan hingga 27 Februari 2025.
Selain itu, pengguna yang sebelumnya memilih menunggu penggantian Charge Case, yang sempat ditarik karena masalah keamanan akan mendapatkan pengembalian dana sesuai dengan harga yang dialokasikan untuk aksesori tersebut, yakni $149 jika dibeli terpisah atau $129 jika dibeli dalam paket “Complete System.”
Akuisisi ini menunjukkan bahwa HP lebih tertarik pada tim teknologi dan hak kekayaan intelektual Humane dibandingkan dengan lini produk yang telah mereka kembangkan.
Tim insinyur dan desainer dari Humane akan bergabung dalam unit baru bernama HP IQ, yang diklaim akan berfokus pada pengembangan ekosistem AI di berbagai produk HP untuk masa depan.
Bagi industri teknologi, kegagalan AI Pin menjadi contoh lain dari bagaimana inovasi yang tidak memenuhi kebutuhan nyata pengguna sulit untuk bertahan di pasar.
Meskipun Humane memposisikan produknya sebagai alternatif futuristik untuk smartphone, kenyataannya perangkat ini kurang memberikan solusi yang benar-benar lebih baik dibandingkan ponsel pintar yang sudah ada.
BACA JUGA:
- Palo Alto Luncurkan Cortex XSIAM 2.0, Bisa Pakai AI Sendiri
- Google Siap Luncurkan Pesaing GPT-4, Namanya Gemini AI
Dengan penghentian layanan ini, pengguna AI Pin kini harus mencari alternatif lain, sementara HP mencoba membangun kembali visi teknologi AI mereka dengan strategi yang berbeda.