Telset.id, Jakarta – Meski tengah diembago Amerika Serikat, namun Huawei justru semakin melesat di pasar smartphone dunia. Mereka berhasil menggusur Apple sebagai vendor terbesar kedua, setelah Samsung. Tapi tahukah Anda, delapan tahun lalu, hampir saja Huawei menyerah “jualan smartphone”. Kenapa?
Huawei sedang punya masalah serius dengan pemerintah Amerika Serikat (AS). Meski demikian, Huawei masih percaya diri mampu berbicara banyak di ranah perangkat telekomunikasi.
{Baca juga: Huawei Bagi-bagi Bonus Rp 4 Triliun untuk Karyawannya}
Tapi, tahukah Anda kalau Huawei pernah tak seyakin sekarang dalam berbisnis smartphone? Dalam video yang dirilis, petinggi Huawei Richard Yu berbicara tentang infrastruktur, produk, serta pengalaman pahit delapan tahun lalu.
Pada periode 2010-2011, seperti dikutip Telset.id dari Gizchina, Senin (9/12/2019), Huawei pernah akan menyerah jualan smartphone. Alasannya, Huawei tidak lagi punya akal untuk melanjutkan ideologi perusahan, dan berniat mundur dari pasar smartphone.
“Delapan tahun silam, bisnis Huawei sangatlah kecil. Huawei bahkan sempat berusaha mematikan produksi smartphone. Saat itu, Huawei mengeluarkan produk low-end. Pengalaman pelanggan buruk,” terang Yu.
Setelah melalui perenungan panjang, Huawei akhirnya membuat keputusan besar untuk tetap berbisnis smartphone. Tapi mereka memutuskan untuk hanya menggarap produk kelas menengah dan atas saja. Keputusan tersebut dinilai cukup berani. Tapi Hasilnya, imej Huawei terdongkrak.
“Kami yakin merek dagang Huawei akan terus membaik. Namun, tidak peduli seberapa bagusnya, kami harus selalu memikirkan bagaimana caranya terus berinovasi membuat produk dan berbuat lebih baik,” tegas Yu.
{Baca juga: Gusur Apple, Huawei Jadi Smartphone Terlaris Kedua Sejagat
Karenanya, ia berani menyatakan bahwa masalah yang sekarang sedang mengganggu Huawei tidak bakal berpengaruh. “Sekali lagi, saya percaya bahwa merek Huawei memiliki potensi untuk terus meningkat, ” tandas Yu. [SN/HBS]