HMD Pilih Jalur Kuno untuk Pasarkan Nokia 1, Kenapa?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Strategi kuno sepertinya dipilih HMD Global untuk menyambut kedatangan Nokia 1 di tanah air. Alih-alih menjualnya secara agresif, pemegang lisensi resmi untuk smartphone dan tablet Nokia ini malah memilih penjualan konvensional atau offline untuk smartphone entry level-nya.

Marketing Head HMD Indonesia, Miranda Vania Warokka menjelaskan strategi ini berkaitan erat dengan target pasar Nokia 1 yang memang menyasar pemilik ponsel pemula atau generasi muda, yang jarang membeli barang, terutama ponsel secara online. Selain itu, kata dia, pembeli ponsel dengan kisaran harga antara Rp 800 ribu- 1,2 jutaan biasanya membeli setelah mencoba fiturnya secara langsung.

Baca juga: Nokia 6.1 Plus Alias Nokia X6 Rilis di Hongkong

“Semua Nokia 1 masih dijual offline, belum ada yang online. Karena ini ponsel yang affordable untuk milenial dan banyak ke toko untuk mencoba, jadi kami taruh barang di toko dan disediakan unit demo untuk melihat aplikasinya langsung,” jelas Miranda dalam acara peluncuran Nokia 1 di Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Selain itu, Nokia Indonesia juga menjalankan strategi pemasaran tak lazim, yakni dengan meluncurkan perdana produknya di luar Ibukota DKI Jakarta. Bahkan Jakarta menjadi kota ketiga yang menjadi sasaran peluncuran produk kelas bawah produsen asal Espoo, Finlandia itu, setelah Malang dan Solo.

Menurut Miranda, strategi ini merupakan implementasi dari hasil survei internal perusahaan, yang menyatakan pembeli potensial produk low end ini kebanyakan berasal dari luar Jakarta. Sementara warga ibukota dinilai lebih banyak tertarik gawai middle end dan high end yang berteknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan atau AI dan fitur kamera canggih lainnya.

“Sebenarnya kami sudah meluncurkan Nokia 1 Malang. Memang kami menyasar milenial, pemula dan orang yang pernah memakai Nokia di daerah karena mengetahui kualitas ponsel ini. Ponsel ini sudah ada di pasaran 2 minggu lalu dan tersedia secara offline,” imbuh Miranda.

Dia mengaku belum menggaet partner marketplace resmi untuk berkolaborasi apabila kemudian berubah pikiran ingin menjual Nokia 1 secara online. Tapi selama ini, kontribusi penjualan Nokia dari sistem kuno itu dianggap sudah cukup baik.

Baca juga: Kantongi Sertifikasi, Dua Ponsel Nokia Segera Rilis?

Tak hanya itu, Nokia juga tetap mengandalkan jurus lamanya, yakni melakukan edukasi untuk calon pembeli, khususnya orang atau generasi milenial yang baru mengenal merek tersebut. Strategi marketing dan retail yang telah dijalankan perusahaan ini selama beberapa tahun terakhir dianggap sudah tepat karena Nokia sudah mulai menunjukkan giginya di jagat smartphone.

“Kami perlu orang untuk experience yang didapat dia seperti apa. Kami juga lakukan invetasi dari segi marketing dan retail, tapi jumlahnya tidak bisa dikatakan. Kalau dilihat sekarang Nokia sudah mulai terlihat kembali di pasar ponsel atau di tempat lain,” pungkas Miranda. [WS/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI