Telset.id – Xiaomi baru saja memperbarui jajaran seri smartphone entry-level mereka di Indonesia, dengan meluncurkan Xiaomi Redmi 6A. Seperti seri sebelumnya, smartphone ini dibanderol dengan harga yang terjangkau, tepatnya Rp 1,2 jutaan.
Xiaomi Redmi 6A membawa sejumlah peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dimulai dari desain, sampai soal spesifikasinya. Karena itu, tentunya akan menarik jika kami mengulas secara singkat smartphone ini lewat hands-on Xiaomi Redmi 6A. So, lebih baik simak dulu yuk!
Baca Juga: Xiaomi Redmi 6A Diluncurkan, Entry-level Andalan Xiaomi
Desain
Desain merupakan salah satu peningkatan yang diberikan Xiaomi untuk Redmi 6A. Smartphone ini mengusung konsep desain kekinian, yakni layar memanjang dengan aspek rasio 18 : 9.
Smartphone ini dibekali layar berukuran 5,45 inci dengan resolusi HD+ (1.440 x 720 piksel). Meski dikemas dengan desain kekinian, namun Redmi 6A memiliki bezel yang cukup tebal di tiap sisinya, bisa dibilang hampir mirip rupanya dengan smartphone entry-level Asus, Zenfone Live L1.
Peningkatan desain juga terdapat di bagian belakangnya. Misalnya saja frame kameranya, Xiaomi Redmi 6A punya frame kamera yang diletakkan secara horizontal di sisi atas kiri body-nya. Bentuknya seolah memberikan kesan jika Redmi 6A memiliki konfigurasi kamera ganda, padahal smartphone ini hanya memiliki satu kamera utama saja.
Xiaomi juga membuat Redmi 6A “ramah” bagi pengguna yang senang menggunakan dua kartu SIM dalam satu smartphone. Sebab, perusahaan asal China itu memberikan slot dual-SIM dan microSD dengan maksimal 256GB bagi penggunanya.
Karena mengusung desain kekinian dengan layar memanjang beraspek rasio 18 : 9, maka Redmi 6A tetap nyaman digenggam menggunakan satu tangan meski ukuran layarnya cukup besar. Well, itu bisa menjadi satu nilai tambah untuk smartphone entry-level ini.
Spesifikasi
Tak hanya desain, Xiaomi pun memberikan peningkatan cukup signifikan di sektor dapur pacu serta kamera Redmi 6A. Seperti penggunaan prosesor quad-core 2.0GHz MediaTek Helio A22 dengan proses fabrikasi 12nm misalnya.
Diklaim Head of Xiaomi South Pacific Region & Xiaomi Indonesia Country Manager, Steven Shi, dengan penggunaan SoC tersebut, membuat Redmi 6A memiliki kinerja yang optimal dengan konsumsi baterai yang lebih efisien.
Selain itu, disematkan juga RAM 2GB, ROM 16GB serta baterai berkapasitas 3,000 mAh. Dengan spesifikasi itu, seluruh proses yang berjalan di atas MIUI 9.6 berbasis Android Oreo, kemungkinan besar dapat berfungsi dengan baik.
Sedangkan untuk kameranya, Xiaomi Redmi 6A memiliki kamera belakang dengan resolusi 13MP, yang sudah didukung oleh teknologi PDAF. Sementara untuk kamera depannya, Redmi 6A mempunyai kamera beresolusi 5MP dengan dukungan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) bernama AI Potrait Mode dengan fungsi Beautify.
Bagaimana menurut Anda? Apakah Xiaomi Redmi 6A bakal menjadi smartphone entry-level killer terbaru dari Xiaomi? (FHP)