Telset.id, Jakarta – Samsung Galaxy S25+ yang akan diluncurkan tahun depan, baru saja terungkap melalui pengujian Geekbench, kali ini ditenagai chipset Snapdragon 8 Elite khusus.
Bukan sebuah rahasia lagi, biasanya mendekati peluncuran resminya berbagai smartphone di pasar melewati berbagai platform pengujian. Kini, Samsung Galaxy S25+ telah menunjukkan taringnya di pengujian Geekbench.
Hasilnya menunjukkan performa yang sangat menjanjikan, menjadikan perangkat ini salah satu pesaing utama dalam seri Galaxy S25 yang akan datang. Dibandingkan model dasar Galaxy S25 dan pendahulunya Galaxy S24+, S25+ tampil dengan lompatan performa yang signifikan.
BACA JUGA:
- Samsung Galaxy S25 Nongol di Geekbench, Pakai Chipset Khusus!
- Bocor Video Hands-on Samsung Galaxy S25 Ultra, Desain Datar!
Berdasarkan hasil Geekbench, Galaxy S25+ mencetak skor single-core 3.160 dan multi-core 9.941. Angka ini jauh melampaui skor Galaxy S25 dasar yang mencatatkan 2.481 untuk single-core dan 8.658 untuk multi-core.
Dengan performa ini, Galaxy S25+ mendekati skor referensi unit Snapdragon 8 Elite milik Qualcomm, menunjukkan optimalisasi yang luar biasa oleh Samsung untuk memaksimalkan potensi chipset flagship tersebut.
Geekbench juga mengungkap detail penting lainnya, seperti kehadiran chipset Snapdragon 8 Elite yang memiliki kecepatan clock hingga 4,47 GHz, lebih tinggi dibandingkan versi standar yang hanya mencapai 4,32 GHz. Galaxy S25+ juga dilengkapi dengan RAM 12 GB, sama seperti pendahulunya Galaxy S24+. Hal ini memastikan multitasking yang mulus dan performa konsisten di berbagai aplikasi berat.
Samsung sebelumnya juga menguji Galaxy S25+ dengan chipset Exynos 2500 miliknya. Hasil uji menunjukkan skor single-core sebesar 2.359 dan multi-core 8.141, angka yang sebanding dengan model dasar Galaxy S25. Namun, kinerja Exynos ini masih tertinggal dari versi Snapdragon 8 Elite, terutama dalam pengujian multi-core.
Strategi Samsung untuk Galaxy S25+ tampaknya berfokus pada pencapaian keseimbangan antara performa, efisiensi daya, dan manajemen suhu. Dalam hal ini, Snapdragon 8 Elite menunjukkan keunggulan. Namun, tradisi Samsung yang menggunakan chip Exynos di luar pasar AS, Tiongkok, dan wilayah tertentu kemungkinan besar akan tetap berlanjut.
Chipset Exynos 2500, yang diproduksi dengan proses fabrikasi 3nm, dilaporkan memiliki tingkat hasil produksi hanya sekitar 20%. Sementara itu, Snapdragon 8 Elite disebut-sebut memiliki biaya produksi yang jauh lebih tinggi dibandingkan pendahulunya, membuat perbedaan strategi ini semakin menarik untuk diamati.
BACA JUGA:
- Samsung Hadapi Tantangan Fabrikasi 2nm, Begini Nasib Exynos 2600
- Fast Charging Samsung Tak Sekencang HP China, Kok Bisa?
Seri Galaxy S25, termasuk S25+, diperkirakan akan diluncurkan pada 22 atau 23 Januari mendatang. Dengan performa luar biasa yang ditampilkan pada Geekbench, Samsung Galaxy S25+ memberikan harapan besar bagi para penggemar teknologi yang mencari smartphone premium dengan spesifikasi terbaik.
Nah, apakah Exynos mampu mengejar ketertinggalannya dari Snapdragon, atau akankah Snapdragon tetap menjadi pilihan utama? Kita lihat saja! [FY/IF]