Telset.id, Jakarta – Kabar menarik datang dari ponsel jagoan Apple. Fast Charging untuk iPhone pada 2018 disebut-sebut bakal mengadopsi teknologi baru. USB-C Power Adapter yang digunakan harus memiliki standar khusus bernama sertifikasi C-AUTH.
Menurut Ubergizmo, dikutip Telset.id pada Kamis (26/7/2018), jika aksesoris yang mendukung kinerja Fast Charging belum bersertifikasi C-AUTH, sistem tidak akan berjalan. Bahkan, proses pengisian baterai akan jauh lebih lambat ketimbang teknologi sebelumnya.
Sebelum membahas C-AUTH, terlebih dahulu perlu diketahui, Fast Charging adalah standar baru untuk pengisian cepat baterai iPhone. Dengan menggunakannya, mengisi daya baterai dari kondisi kosong ke 50 persen hanya butuh waktu sekitar 30 menit.
Untuk dapat menggunakan teknologi tersebut, pengguna iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X harus membeli kabel USB-C to Lightning dan USB-C Power Adapter milik MacBook 12 inci, MacBook Pro Touch Bar, atau USB-PD 3.0 dari pihak ketiga.
Nah, kembali soal C-AUTH, Apple menyebutnya sebagai sistem pendeteksi untuk aksesoris yang menggunakan konektor USB-C. Teknologi itu dibuat oleh USB Implementers Forum. Apple sudah bergabung sebagai anggota forum tersebut sejak awal 2018 lalu.
Informasi menyebut, teknologi C-AUTH bisa mengecek identitas perangkat keras secara kriptografis. Bahkan, C-AUTH juga bisa dikembangkan menjadi standar keamanan untuk koneksi antarperangkat, jaringan di perusahaan, dan lain-lain.
Kalau memang benar Apple membenamkan C-AUTH di iPhone edisi 2018, pengguna jelas tidak bisa mengisi daya baterainya via Fast Charging memakai aksesoris sembarangan. Lantas, apa saja aksesoris yang kini mendukung kinerja Fast Charging?
Apple menyampaikan bahwa aksesoris yang mendukung Fast Charging kini ada beberapa jenis, yakni USB-C Power Adapter bawaan MacBook 12 inci atau MacBook Pro serta USB-C dengan standar PD (Power Delivery) 3.0. [SN/IF]
Sumber : Ubergizmo
