Telset.id, Jakarta – Peneliti keamanan dari Stack Smashing menemukan bahwa alat pelacak Apple AirTag bisa diretas dan software yang ada di dalamnya bisa dimodifikasi. Dengan cara ini, AirTag dapat diprogram ulang untuk mengubah fungsinya.
Apple terkenal karena perangkatnya memiliki keamanan yang tinggi. AirTag menjadi salah satu perangkat terbaru dari Apple yang menarik bagi para peneliti keamanan.
Proses Peretasan Apple AirTag
Seperti dilansir dari Apple Insider, Senin (10/5/2021), lebih dari seminggu, para peneliti membongkar alat pelacak tersebut dan menemukan beberapa elemen dalam AirTag bisa dihack dan dimodifikasi.
{Baca Juga: Belum Dirilis, Video Hands On iPhone 13 Pro Max Bocor}
Peneliti keamanan asal Jerman ini mengungkapkan melalui akun Twitter resminya, bahwa mereka berhasil membobol mikrokontroler di dalam Apple AirTag yang sudah diretas. Mereka juga mengunakakan beberapa detail yang berhasil ditemukan.
Setelah menghabiskan waktu untuk membongkar perangkat tersebut, peneliti membuat rekayasa mikrokontroler dan melakukan flash ulang. Kondisi ini memungkinkan para peneliti untuk mengubah fungsi dari AirTag.
Dalam demonstrasi awal, pada bagian URL NFC yang seharusnya akan membawa pengguna ke lama found.apple.com, justru bisa dialihkan ke link khusus yang dibuat ulang.
Yesss!!! After hours of trying (and bricking 2 AirTags) I managed to break into the microcontroller of the AirTag! 🥳🥳🥳
/cc @colinoflynn @LennertWo pic.twitter.com/zGALc2S2Ph
— stacksmashing (@ghidraninja) May 8, 2021
Meskipun ini baru tahap awal, penelitian menunjukkan bahwa dibutuhkan banyak pengetahuan dan upaya untuk meretas AirTag.
Selama video demonstrasi, perangkat Apple AirTag yang telah dihack diperlihatkan terpasang ke kabel. Bagian kabel tersebut diklaim hanya memberikan daya ke perangkat.
{Baca Juga: Caviar Jual iPad Pro Berbalut Emas 1 kg, Harganya Rp 2,6 Miliar!}
Tentunya sangat memungkinkan jika celah keamanan dari AirTag yang bisa diretas ini dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Meskipun sampai saat ini belum diketahui sejauh mana celah tersebut bisa dieksploitasi.
Sejak pertama kali diluncurkan, ditemukan mode debug tersembunyi pada Apple AirTag. Ini memberikan para pengembang informasi yang jauh lebih banyak mengenai perangkat keras daripada biasanya.
Saat pertama kali diperkenalkan pada bulan April yang lalu, Apple resmi menjual AirTag dengan harga USD 29 atau setara Rp 400 ribuan. Apple juga menyediakan paket berisi empat AirTag yang dihargai USD 99 (Rp 1,4 jutaan). (HR/MF)