Telset.id, Jakarta – Enam tahun berlalu sejak desainer Jean-Paul Gaultier memperkenalkan tas daun pisang yang “terinspirasi” oleh kebudayaan di negara-negara di daerah tropis. Namun, siapa sangka bahwa orang-orang masih saja membicarakannya. Bahkan sampai sekarang.
Tentu saja, kali ini bukan lantaran tas tangan tersebut sangat indah, sangat mahal apalagi sangat glamor. Melainkan karena tas tangan ini mengingatkan kita pada sebungkus makanan jalanan yang biasa didapati di wilayah Asia Tenggara, sebut saja Indonesia, Malaysia atau Thailand.
Nah, sebagian dari Anda tentu familiar dengan nasi uduk atau nasi lemak, bukan?
Tas tangan ini, yang merupakan bagian dari koleksi couture 2010 untuk rumah mode Hermes, dari segi ukuran hampir sama dengan selembar daun pisang yang digunakan untuk membungkus makanan tersebut. Sementara orang-orang di Thailand kerap menggunakannya untuk membungkus makanan penutup seperti ketan dan puding susu.
Meme mengenai tas tangan ini muncul kembali, setelah sekian lama, menyusul hadirnya sebuah artikel di World of Buzz Malaysia. Disusul publikasi berbahasa Thailand Spokedark TV yang awal tahun ini juga menampilkan hal serupa.
my grandma can make me this bag for free im laughinghttps://t.co/NYT0Epy8bU
— blackϟtabbath (@tofuc4t) November 30, 2016
I mean if I can find Nasi Lemak inside my bag, it'll be great. https://t.co/saiPLoodCc
— Sarah Daniel (@rahrahdeee) November 29, 2016
Gaultier sendiri, yang meninggalkan Hermes tahun 2010 lalu, terang-terangan mengungkapkan bahwa koleksi ini terinspirasi oleh Meksiko, dan budaya Inca kuno. Dan bukannya nasi uduk, nasi lemak, apalahi ketan. [IF]