Telset.id, Jakarta – Riot Games mengungkapkan rencana mereka untuk mulai memantau obrolan suara atau voice chat dalam game, sebagai upaya untuk mengatasi perilaku gamer yang mengganggu dalam gamenya.
Jika Anda masuk dalam golongan ‘pemain toxic’ yang berperilaku buruk dan sering berucap kasar lewat voice chat, kini bersiaplah terkena razia oleh pihak Riot Games.
Pasalnya, Riot Games akan memerangi pemain yang berperilaku dan berucap kasar, dengan cara “disadap” untuk menyisir gamer yang dianggap mengganggu.
Dalam posting blog yang diterbitkan belum lama ini, Riot Games menguraikan rencana untuk mulai memantau voice chat Valorant guna menertibkan perilaku para pemain.
Pada 13 Juli 2022, seperti Telset kutip dari Engadget, Senin (27/6/2022), studio akan mengumpulkan data voice chat Valorant yang dimainkan di wilayah Amerika Utara.
BACA JUGA:
- Riot Games Klaim Tuntaskan Class Action Terkait Seksisme
- Riot Games Rekrut Ahli Budaya Kerja, untuk Apa?
Menurut Riot Games, data itu akan dipakai untuk mendapatkan model kecerdasan buatan atau AI bahasa guna evaluasi pemain sebelum peluncuran versi beta akhir tahun ini.
Selama tahap awal, Riot Games tidak akan menggunakan evaluasi suara untuk menindak laporan perilaku mengganggu. Studio baru akan menggunakannya untuk sampel.
“Sebelum memperluas alat baru tersebut, kami harus yakin mengenai efektivitas kinerjanya. Jika terjadi kesalahan, kami punya sistem untuk memperbaikinya,” kata studio.
Beberapa pemain kemungkinan akan bingung mengetahui Riot Games mendengarkan obrolan suara selama bermain. Hal serupa terjadi ketika studio memperkenalkan Vanguard.
Vanguard adalah perangkat lunak anti-curang. Riot Games menyatakan, evaluasi suara adalah cara untuk mengumpulkan bukti jelas tentang pemain yang negatif secara verbal.
Sebab, tidak sedikit gamer yang menggunakan komunikasi untuk melecehkan rekan satu tim. Riot Games tidak ingin hal seperti itu terus terjadi sehingga menyiapkan alat baru.
Alat itu akan memberi studio sesuatu saat memberikan umpan balik kepada pemain yang terkena sanksi. Teknologi yang dihadirkan akan mendukung pengalaman bermain.
“Dengan alat tersebut, kami menjanjikan lingkungan yang lebih aman dan lebih inklusif untuk semua orang. Voice chat Valorant bakal kami monitor agar lebih pantas,” kata studio.
Valorant adalah game penembak multipemain yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Riot Games untuk Microsoft Windows. Game rrilis secara resmi pada 2 Juni 2020.
BACA JUGA:
Para pemain bermain Valorant sebagai bagian dari sekumpulan agen. Karakter di game taktis itu dirancang berdasarkan beberapa negara dan budaya di seluruh dunia.
Dalam mode permainan utama, pemain ditugasi ke tim menyerang atau bertahan dengan masing-masing memiliki lima pemain. Setiap agen memiliki kemampuan uni.
Mmasing-masing membutuhkan biaya serta kemampuan akhir. Setiap pemain memulai putaran dengan pistol klasik dan satu atau lebih muatan “kemampuan khas”. [SN/HBS]