Telset.id, Jakarta – Hago, aplikasi gim sosial yang sedang digandrungi para gamers di Indonesia menggelar Kompetisi Jawara Game Indonesia. Kompetisi ini untuk mencari bibit-bibit pengembang game lokal di Tanah Air.
Dalam kompetisi ini, Hago bekerja sama dengan pengembang game lokal, distributor, komunitas gaming kreatif, dan didukung oleh Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Asosiasi Game Indonesia (AGI).
{Baca juga: Fix! Final Fantasy VII Remake akan Dirilis dalam Beberapa Bagian}
Digelarnya Jawara Game Indonesia ini ber tujuan untuk menemukan talenta pengembang gim lokal, menciptakan peluang, serta meningkatkan kualitas perindustrian gim dan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Hago meluncurkan kompetisi pengembangan gim untuk mendorong talenta lokal dalam berpartisipasi serta menjadi wadah untuk menunjukkan keahlian mereka,” jelas Qiu Bin, General Manager Hago, dalam keteranga tertulis, Kamis (22/11/2019).
Bin berharap, setelah diadakannya kompetisi ini, minat anak muda Indonesia menjadi pengembang gim dan berkontribusi pada ekonomi kreatif akan menjadi lebih besar
Sementara itu, Hari Sungkari, Deputi Infrastruktur Baparekraf mengatakan pihaknya berharap akan lahir produk-produk gim yang kekayaan intelektual dimiliki anak bangsa dan dapat bekerja sama dengan Hago.
“Kami mengapresiasi peluang yang diberikan Hago dalam penyelenggaraan kompetisi pengembangan gim. Gim merupakan salah satu subsektor dari ekonomi kreatif,” kata Hari.
Hal itu diamini oleh Luat Sihombing, Kasubdit Pengembangan Ekosistem Ekonomi Digital Kominfo. Menurutnya, pengembang game Indonesia membutuhkan cara untuk bersinggungan langsung dengan konsumen.
“Kami senang ada pihak yang memulai ini dan kami berharap kedepannya akan banyak kesempatan seperti ini untuk para pengembang gim,” ujar Luhut.
Tren gim online bukanlah hal yang baru di Indonesia. Tingginya minat masyarakat akan gim online, tepatnya 43,7 juta pemain menjadikan Indonesia sebagai salah satu target pasar bagi perusahaan gim online lokal maupun dunia.
Adam Ardisasmita, Wakil Presiden AGI juga menyebutkan, AGI sepenuhnya mendukung kompetisi pengembang gim, karena sangat berguna untuk melahirkan pengembang gim baru dan mengembangkan industri gim di Indonesia.
“Sekarang kami memiliki 35 studio gim atau penerbit sebagai anggota, semuanya memiliki potensi yang baik. Kami harap ini bukan yang terakhir,” tandas Adam.
Untuk mengikuti kompetisi Jawara Game Indonesia, calon peserta bisa berasal dari kalangan pelajar SMA, mahasiswa, pengembang lokal, atau pecinta gim, serta harus berkewarganegaraan Indonesia.
{Baca juga: Seminggu Dirilis, Call of Duty Mobile Diunduh 5 Juta Kali}
Jenis tipe dan generator permainan yang dapat ikut serta dalam kompetisi Jawara Game Indonesia adalah HTML5, seperti Cocos Creator, Laya, Egret, BabylonJS, Phaser, pixiJS, ThreeJS, PlayCanvas, dan melonJS.
Jawara Game Indonesia telah dimulai dari 20 November 2019 hingga 12 Desember 2019 menampilkan permainan kasual atau midcore game. Para pemenang Jawara Game Indonesia akan menerima total uang tunai sebesar Rp 135 juta, dan gim pemenang akan memiliki kesempatan bersama dengan 40 gim terfavorit yang ada di Hago. [HBS]