Telset.id, Jakarta – Sega menyelesaikan pembelian pengembang game asal Finlandia Rovio, secara resmi sebesar USD 776 juta atau Rp 11,8 triliun. Akuisisi Sega terhadap Rovio ini diprediksi akan menghasilkan kolaborasi game yang menggabungkan Sonic dan Angry Birds.
Sega dan Rovio sebenarnya sudah melakukan kesepakatan akuisisi pada April 2023. Namun, mereka harus melakukan berbagai aturan sampai akhirnya pembelian perusahaan selesai pada Agustus 2023. Rovio yang dibeli oleh perusahaan asal Jepang itu, bukan pengembang game sembarangan.
Dikutip Telset dari Engadget pada Minggu (20/08/2023), Rovio merupakan pengembang game yang terkenal berkat game Angry Birds. Game kasual yang sudah diunduh lebih dari 1 miliar pengguna dari seluruh dunia.
BACA JUGA:
- Sega Mau Caplok Perusahaan Pengembang Angry Birds Rovio
- Microsoft dan Sony Sepakat Call of Duty Bakal Tetap ada di PlayStation
Selain itu Rovio juga banyak membuat game spin-off dari Angry Birds yang cukup diterima di pasaran. Tidak dijelaskan alasan Sega membeli pengembang game Angry Birds ini, tetapi ada kemungkinan kalau Sega akan menggabungkan Angry Birds dan Sonic. Dua tokoh game yang terkenal di zaman yang berbeda.
Lalu Sega sepertinya akan lebih fokus membuat game mobil untuk smartphone Android dan iOS. Terlebih industri game tersebut sedang bertumbuh seiring menjamurnya perangkat HP pintar itu dipasaran.
Hal ini diperkuat oleh ucapan CEO Sega Haruki Satomi yang menilai kalau game jenis tersebut memiliki potensi pasar yang tinggi. Tidak kalah dibandingkan game konsol macam Sega atau PlayStation.
“Pasar game mobile memiliki potensi yang sangat tinggi, dan telah menjadi tujuan jangka panjang Sega untuk mempercepat ekspansinya di bidang ini,” kata Haruki.
Namun, Angry Birds adalah game yang sudah usang karena dirilis pada tahun 2009. Dikhawatirkan orang-orang sudah tidak tertarik lagi dengan game burung pemarah tersebut.
BACA JUGA:
- Gamer PS Plus Premium Kini Bisa Jajal Cloud Gaming 4K di PS5
- Angry Birds akan Dihapus dari Google Play Store
Hal ini baru praduga saja, karena mungkin Sega dan Rovio mempunyai strategi tersendiri atas pembelian perusahaan game tersebut. Kita nantikan saja gebrakan dari Sega di masa mendatang. [NM/IF]