Merasa Dirugikan, Pengembang Gensin Impact Gugat Pembuat Cheat

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Game Genshin Impact merasa dirugikan oleh aksi para cheater. Alhasil, pengembang HoYoverse pun langsung melayangkan gugatan kepada pembuat cheat.

Susah menjadi rahasia umum bahwa bermain game online adalah hal yang menyenangkan. Tapi tentu saja dengan ketentuan semua pemain memainkan game secara murni dan tanpa kecurangan. Di saat muncul cheater, maka game online pun menjadi suatu hal yang tidak lagi menyenangkan, bahkan menyebalkan.

Nah, Genshin Impact baru-baru ini telah mengalami hal yang tidak menyenangkan itu, dan HoYoverse sebagai pengembang pun tak tinggal diam. Dengan cepat, HoYoverse menggugat cheater game Genshin Impact bernama Joaquin Soarin beserta komplotannya di pengadilan Kanada.

BACA JUGA:

Dilansir Telset dari Gizmochina pada Jumat (09/02/2024), gugatan tersebut menuduh Soarin dan rekannya telah melanggar hak cipta HoYoverse dengan membuat dan mendistribusikan model cheat seperti Akebi GC, Acrepi, dan Genshin XYZ.

Model cheat ini menawarkan berbagai keuntungan, seperti kemajuan dalam game dengan waktu yang lebih cepat dan melewati permintaan pembelian sehingga bisa mengaksesnya secara gratis, secara garis besar memberikan penggunanya keunggulan dibandingkan pemain murni.

Lalu, HoYoverse mengklaim bahwa cheat ini tidak hanya merusak keseimbangan permainan dan sensasi kompetitif bagi para gamers, namun ini juga memperburuk reputasi serta keuangan mereka. 

Pengembang tersebut telah berinvestasi besar dalam mendeteksi dan melarang cheater, serta mengembangkan patch untuk melawan eksploitasi mereka. 

Gugatan ini bertujuan agar pengembang Genshin Impact bisa mendapatkan uang ganti rugi senilai lebih dari $50.000 atau sekitar Rp783 juta dari Soarin dan terdakwa lainnya.

Gugatan yang dilayangkan kepada Soarin sendiri sebenarnya bukan kali pertama dilakukan HoYoverse terhadap para cheater. Sebelumnya, perusahaan telah menerapkan tindakan anti-cheat yang lebih ketat dan mengeluarkan serangkaian larangan. 

Namun, tuntutan hukum yang diberikan ini menandakan perusahaan lebih berani melakukan pendekatan yang lebih agresif dengan menargetkan pembuat alat tersebut secara langsung.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan penting mengenai hak kekayaan intelektual di industri game. Meskipun pemain pada umumnya menerima batasan tertentu dalam praktik modding dan penyesuaian, membuat dan mendistribusikan alat untuk memberikan keuntungan dalam perkembangan level game-nya adalah hal berbeda.

Gugatan ini dapat mempunyai implikasi yang lebih luas terhadap lanskap game online. Jika HoYoverse menang, hal ini dapat menjadi acuan bagi pengembang lain untuk melakukan tindakan hukum serupa terhadap pembuat cheat. 

Gugatan ini pun dapat menghalangi upaya curang di masa depan untuk mengembangkan dan mendistribusikan model cheat yang tidak sah. Dengan begitu akan mendorong pengalaman bermain game yang lebih adil dan menyenangkan bagi semua orang.

BACA JUGA:

Perlu dicatat bahwa hasil hukum dari gugatan ini tidak dapat diprediksi, dan kasus masih berlanjut. 

Namun pesan dari HoYoverse jelas bahwa mereka tidak akan mentolerir para cheater dan bersedia mengambil tindakan hukum untuk melindungi kekayaan intelektual dan integritas game mereka. [FY/IF]

26 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI