Protes Insiden George Floyd, Peluncuran Call of Duty Session 4 Ditunda

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Activision dan Infinity Ward menunda perilisan Call of Duty: Modern Warfare, Warzone Session 4 serta Call of Duty: Mobile Session 7. Alasannya sebagai bentuk protes terhadap insiden pembunuhan George Floyd.

Dilansir Telset.id dari Forbes pada Rabu (03/06/2020), rencananya permainan tembak-menembak ini akan dirilis hari ini, Rabu 3 Juni 2020.

Namun perilisan musim baru ditunda sebagai bentuk dukungan atas protes terkait kasus pembunuhan George Floyd atau dikenal dengan gerakan #BlackLivesMatter.

Pengumuman terkait penundaan diumumkan melalui akun Twitter @CallofDuty pada Selasa (02/06/2020) kemarin. Pengembang juga menyatakan jika mereka menunda musim baru  ke tanggal selanjutnya.

{Baca juga: Dua Bulan Rilis, Call of Duty Mobile Diunduh 172 Juta Kali}

“Kami sedang memindahkan peluncuran Modern Warfare Season 4 dan Call Of Duty: Mobile Season 7 ke tanggal selanjutnya. Saat ini saatnya bagi mereka yang berbicara untuk kesetaraan, keadilan dan perubahan untuk dilihat dan didengar. Kami berdiri di sampingmu,” tulis akun @CallofDuty.

Penundaan musim baru game ini untuk mengecam pembunuhan George Floyd dan mendukung gerakan #BlackLivesMatter berbeda dengan sikap Activision Blizzard  terhadap protes warga Hongkong.

Publik masih mengingat situasi dimana Activision melarang pemain Hearthstone: Heroes of Warcraft profesional bernama Chung “Blitzchung” Ng Wai pada sebuah turnamen pada tahun 2019.

Alasannya, karena Blitzchung secara terang-terangan mendukung pengunjung rasa di Hongkong, sehingga Activision melakukan diskualifikasi terhadap pemain tersebut.

Sebelumnya Facebook dan Snapchat mengutuk kasus rasisme terkait kematian George Floyd di Amerika Serikat (AS). Facebook dan Snapchat mengikuti jejak Intel, Netflix, dan Nike.

{Baca juga: Facebook, Snapchat, dkk Kutuk Kasus Rasisme George Floyd}

Seperti diketahui, aksi protes meletus di kota-kota besar di AS atas kasus rasisme George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang meninggal dunia gara-gara lehernya ditekan polisi menggunakan kaki.

“Kami berdiri dengan komunitas kulit hitam. Kami ikut mencari keadilan untuk menghormati Floyd, Breonna Taylor, Ahmaud Arbery, dan banyak orang lain yang namanya tidak akan dilupakan,” kata CEO Facebook, Mark Zuckerberg, seperti dikutip Telset.id dari Reuters, Selasa (02/06/2020). [NM/HBS]

SourceForbes

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI